Jumat 06 Jan 2023 11:41 WIB

BI Proyeksikan Cadangan Devisa Tetap Memadai

Per Desember 2022, BI mencatat adanya peningkatan cadangan devisa.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengecek uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di Pooling Cash Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 stagnan sebesar 132,2 miliar dollar AS jika dibandingkan pada Juli lalu yang juga sebesar 132,2 miliar dollar AS.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Petugas mengecek uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di Pooling Cash Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 stagnan sebesar 132,2 miliar dollar AS jika dibandingkan pada Juli lalu yang juga sebesar 132,2 miliar dollar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan cadangan devisa akan tetap memadai. Per Desember 2022, BI mencatat adanya peningkatan cadangan devisa.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga

Erwin menambahkan cadangan devisa juga tetap memadai seiring dengan berbagai respons kebijakan yang ada. Khususnya dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

BI melaporkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai 137,2 miliar dolar AS. Angka tersebut meningkat dibandingkan posisi pada akhir November 2022 sebesar 134 miliar dolar AS.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal. "Ini juga mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ucap Erwin. 

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, bank sentral memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement