Jumat 23 Dec 2022 13:39 WIB

Munculkan Iklan Louboutin Palsu, Amazon Bakal Dituntut

Sebelumnya, Louboutin membawa dua kasus di pengadilan Belgia dan Luksemburg.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Logo Amazon (ilustrasi).  Amazon dapat dituntut pertanggungjawabannya setelah memunculkan iklan palsu sepatu bermerek desainer Christian Louboutin.
Foto: AP Photo/Michel Spingler, File
Logo Amazon (ilustrasi). Amazon dapat dituntut pertanggungjawabannya setelah memunculkan iklan palsu sepatu bermerek desainer Christian Louboutin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Amazon dapat dituntut pertanggungjawabannya setelah memunculkan iklan palsu sepatu bermerek desainer Christian Louboutin. Dikutip dari BBC, Kamis (22/12/2022), sepatuhak tinggi bersol merah serupa diiklankan di Amazon oleh vendor pihak ketiga tanpa persetujuan Louboutin.

Pengadilan Kehakiman Uni Eropa (CJEU) mengatakan Amazon dapat bertanggung jawab atas pelanggaran merek dagang apa pun. Louboutin mengatakan model penjualan platform itu menyesatkan publik. 

Baca Juga

Amazon mengungkapkan akan mempelajari keputusan tersebut. Putusan awal oleh pengadilan yang berbasis di Luksemburg membuka jalan bagi Amazon dimintai pertanggungjawaban atas iklan produk palsu di situsnya. 

Akibat pemasangan iklan palsu tersebut, ada perselisihan berkepanjangan antara Amazon dan pembuat sepatu Louboutin yang biasanya dijual hingga 600 pound sterling. 

Sebelumnya, Louboutin membawa dua kasus di pengadilan Belgia dan Luksemburg. Dalam gugatan tersebut, Louboutin menuduh Amazon secara teratur menampilkan iklan sepatu di pasarnya tanpa persetujuan Louboutin.

Kedua pengadilan meminta masukan dari Pengadilan Kehakiman Uni Eropa (CJEU). Dalam putusannya pada hari Kamis, CJEU mengatakan Amazon berpotensi dianggap bertanggung jawab atas dugaan pelanggaran kekayaan intelektual yang ditemukan dalam iklan sepatu palsu yang menampilkan sol merah yang terkenal.

Pengadilan Kehakiman Uni Eropa mengatakan saat ini tergantung pada dua pengadilan nasional di Belgia dan Luksemburg untuk memutuskan kasis tersebut. Pengacara Louboutin, Thierry Van Innis mengatakan CJEU telah mengikuti argumen perancang dalam setiap detil. 

"Amazon dapat dimintai pertanggungjawaban atas pelanggaran seolah-olah platform itu sendiri adalah penjualnya," kata Van Innis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement