Rabu 21 Dec 2022 09:50 WIB

IHSG Siap Rebound, Ini Rekomendasi Saham Layak Beli Hari Ini

Peluang rebound bagi IHSG masih terbuka pada perdagangan hari ini

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (21/12). IHSG naik ke posisi 6.771,72 setelah ditutup terkoreksi 0,17 persen ada perdagangan kemarin. Peluang rebound bagi IHSG masih terbuka pada perdagangan hari ini. Potensi penguatan ini bisa terjadi selama IHSG berada di support line, dari pola triangle & indikator netral.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (21/12). IHSG naik ke posisi 6.771,72 setelah ditutup terkoreksi 0,17 persen ada perdagangan kemarin. Peluang rebound bagi IHSG masih terbuka pada perdagangan hari ini. Potensi penguatan ini bisa terjadi selama IHSG berada di support line, dari pola triangle & indikator netral.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (21/12/2022). IHSG naik ke posisi 6.771,72 setelah ditutup terkoreksi 0,17 persen ada perdagangan kemarin. 

Peluang rebound bagi IHSG masih terbuka pada perdagangan hari ini. Potensi penguatan ini bisa terjadi selama IHSG berada di support line, dari pola triangle & indikator netral.

Hanya saja, IHSG masih dalam trend bearish, selama di bawah 6.890. Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic netral, di bawah support 6.891, candle hammer. 

IHSG masih berpeluang koreksi dengan target 6.747 (tercapai), 6.683 (tercapai), 6.587 jika ditutup harian di bawah 6.890. Namun jika berhasil rebound, IHSG peluang menuju 6.820 (tercapai), 6.934, 6.982. 

“Level resistance pada Rabu (21/12/2022) berada di 6.812, 6.854, 6.892, 6.934 dengan support 6.745, 6.714, 6.68, 6.641. Perkiraan range di rentang 6.720 - 6.820,” kata Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar.

Baca juga : Erick Pimpin BUMN Hidupkan Kembali Legenda Mak Itam, Lebih Cepat dari Target Januari 2023

Kemarin, Nikkei mencatat penurunan yang sangat dalam sebesar 2,46 persen setelah Bank Sentral Jepang mempertahankan suku bunga yang sangat rendah sebesar di level -0,1 persen. Hang Seng juga turun signifikan akibat tekanan saham-saham teknologi dan properti. 

Bursa Australia yaitu S&P/ASX 200 dan All Ordinaries juga terkoreksi signifikan setelah Bank Sentral Australia merilis risalah bank sentral tersebut mempertimbangkan sejumlah opsi mengenai suku bunga, yaitu kenaikan 50 basis points (bps), 25 bps atau tidak ada perubahan.

Dari Amerika Serikat (AS), Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan sebesar 0,28 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang menguat 0,10 persen. Sementara Nasdaq naik tipis 0,01 persen. 

Wall Street menepis langkah mengejutkan dari Bank of Japan yang mengakibatkan imbal hasil (yield) obligasi global naik. Bank of Japan memperluas batas atas yield obligasi pemerintah Jepang 10 tahun. Investor juga mengabaikan kekhawatiran reli akhir tahun mungkin tidak akan terjadi.

Baca juga : BSI Ekspansi KUR Klaster

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement