Senin 19 Dec 2022 17:03 WIB

Live Shopping Jadi Daya Tarik Pembelanja Online

Snapcart mengadakan penelitian terkait perilaku belanja online di akhir tahun.

Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja obat secara daring di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Snapcart mengadakan penelitian terkait perilaku belanja online di akhir tahun. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja obat secara daring di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Snapcart mengadakan penelitian terkait perilaku belanja online di akhir tahun. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghujung tahun kerap diwarnai oleh rangkaian perayaan, waktu berlibur, dan salah satu hal yang paling dinanti adalah bertebarnya diskon serta promo. Fenomena meningkatnya animo masyarakat untuk berbelanja saat menjelang akhir tahun bukanlah hal yang baru. Salah satu aspek yang menjadikan periode kuartal empat (Q4) momentum penting bagi para pemain e-commerce adalah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). 

Snapcart mengadakan penelitian terkait Perilaku Belanja Online Masyarakat di tengah Kemeriahan Akhir Tahun dengan metode online selama tiga bulan terakhir. Riset ini melibatkan 1000 responden usia 20 - 35 tahun yang tersebar di berbagai area di Indonesia. 

Baca Juga

Direktur Snapcart Indonesia Astrid Wiliandry mengungkapkan, setiap tahunnya Harbolnas menjadi sarana para pemain e-commerce unjuk gigi dalam memberikan penawaran terbaik dan menghadirkan inovasi serta program baru guna meningkatkan daya saing. Survei Snapcart Indonesia melihat 95% responden mengaku telah memanfaatkan momentum 12.12 untuk berbelanja.  

"Melihat antusiasme terhadap periode ini, Snapcart melakukan penelitian untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengaruh ragam inovasi serta program yang dihadirkan dalam melahirkan tren baru dalam berbelanja online,” ujar  Astrid dalam rislinya yang diterima, Senin (19/12/2022). 

Dari riset ini, ditemukan berbagai manfaat yang dirasakan. Sebanyak 71% responden mengakui Harbolnas membantu untuk menghemat, 56% program yang menguntungkan, 50% bisa mendapat barang-barang yang menarik, dan 27% untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun. 

Dari tiga pemain utama, ditemukan mayoritas responden memilih Shopee sebagai platform yang paling sering digunakan untuk berbelanja saat perayaan kampanye Harbolnas, diikuti oleh Tokopedia dan Lazada di posisi kedua dan ketiga. Dari beberapa indikator, pilihan responden menempatkan Shopee di pilihan teratas. Misal untuk harga, ongkir, dan keragaman produk Shopee mendapat penilaian 55%, 68%, dan 41% disusul kemudian Tokopedia dan Lazada.

Sedangkan untuk metode pembayaran Shopee mendapat angka 31%, disusul Lazada 21%, dan Tokopedia 18%. Sedang penyediaan fitur tambahan selain belanja seperti hiburan, game, dan lain-lain, Shopee berada di angka 28%, menyusul kemudian Lazada 18%, dan Tokopedia 15%.

Menurut Astrid guna meningkatkan daya tarik konsumen dalam merayakan Harbolnas, e-commerce terus melakukan inovasi fitur dan program guna melahirkan kebiasaan baru ketika berbelanja online. “Beberapa waktu ke belakang, ragam inovasi fitur yang dihadirkan seperti Live Shopping, Short Video, dan Games cukup menarik perhatian masyarakat. Masing-masing fitur ini menawarkan pengalaman berbeda yang disesuaikan dengan tren dan kebutuhan penjual maupun pembeli,’’ ungkapnya.

Setidaknya ada lima alasan utama konsumen menyukai fitur-fitur interaktif yang dihadirkan. Alasan tersebut adalah untuk mengisi waktu luang (16%), tertarik dengan hadiah atau promosi yang ditawarkan (16%), mengetahui sebuah produk lebih dalam (15%), dapat berinteraksi dan bersosialisasi melalui program tersebut (11%), dan berbelanja produk menjadi lebih mudah (11%).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement