Kamis 15 Dec 2022 19:52 WIB

Mentan Berikan 33 Sertifikat Emas ke Champion Petani Milenial

Mentan ingin Champion jadi lokomotif penarik milenial jadi petani

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyerahkan 32 Sertifikat Emas atau Golden Certificate kepada champion Petani Milenial, Penyuluh Pertanian, dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Penghargaan itu diberikan langsung pada acara Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian 2022 di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Kamis (15/12).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyerahkan 32 Sertifikat Emas atau Golden Certificate kepada champion Petani Milenial, Penyuluh Pertanian, dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Penghargaan itu diberikan langsung pada acara Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian 2022 di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Kamis (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyerahkan 32 Sertifikat Emas atau Golden Certificate kepada champion Petani Milenial, Penyuluh Pertanian, dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Penghargaan itu diberikan langsung pada acara Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian 2022 di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Kamis (15/12).

"Saya sangat bangga dengan champion-champion yang terpilih. Tentu saja ini akan menstimulasi bagi banyak orang agar turun tangan di sektor pertanian," ujar Syahrul saat memberikan arahannya.

Ia pun kembali menyampaikan, sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia lebih baik besok dan akan datang yaitu pertanian. "Maka salah satu yang harus didorong untuk menghadirkan pertanian besok bisa bicara lebih bagus, bisa berkontribusi lebih maksimal adalah hadirnya SDM yang kuat," tuturnya.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan itu menuturkan, pertanian saat ini masih didominasi oleh petani yang sudah tua. Jadi dirinya mendorong pihaknya melakukan regenerasi petani.

 

"Bonus demografi yang kita miliki 40 persen petani muda. Petani kita sekarang rata-rata 78 persen orang tua semua. Berarti anak anak kita belum kita turunkan. Saya berharap para champion lokomotif pergerakan ini harus terus bekerja lebih kuat," tegas dia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi menambahkan, Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian Tahun 2022 merupakan agenda rutin BPPSDMP. Acara itu tidak hanya bertujuan memberikan penghargaan saja, tetapi juga menyebarluaskan berbagai hasil kinerja yang telah dicapai BPPSDMP serta harmonisasi dan silaturahmi SDM pertanian agar tetap terjalin sinergi baik dan keseimbangan dalam melaksanakan berbagai aktivitas.

Dia menjelaskan, harmonisasi artinya penyesuaian dan penyelarasan. Adapun yang harus diharmonisasi terlebih dahulu adalah internal yang ada di BPPSDMP, baik personal, struktural, program, dan kegiatan. 

"Semuanya harus sama, denyut nadi, desahan nafas, denyut jantung harus sama. Sekali BPPSDMP mengatakan TANI AKUR semua warga BPPSDMP harus berjuang harus selaras dan senafas untuk mensukseskan program-program dimaksud," jelas dia pada kesempatan serupa.

Harmonisasi, sambungnya, juga harus terjalin secara eksternal agar selaras dengan Eselon I Kementan, stakeholder lainnya yaitu Penyuluh Pertanian, Petani Milenial, Poktan, Gapoktan, P4S, KWT di seluruh Indonesia dari desa hingga pusat, sehingga menghasilkan simponi yang indah. Dedi menyampaikan pula, selama 2022 Presiden Jokowi sudah meresmikan 221.721 orang petani milenial, sebanyak 38.799 di antaranya telah mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan jumlah akad senilai Rp 2,2 triliun.

Adapun dari jumlah petani sebanyak 22.612.150 orang berdasarkan SIMLUHTAN. Sebanyak 4.069.112 orang di antaranya telah mampu mengakses KUR dengan jumlah outstanding KUR senilai Rp 66,6 triliun.

Berikut daftar Champion penerima Penghargaan Apresiasi SDM Pertanian Tahun 2022:

Petani milenial inovatif

Siska Antoni (Sumatra Selatan)

Nurlia (Sulawesi Selatan)

Dwiki Riyantho Pasaribu (Sumatra Utara)

Bahrul Alam (Jawa Timur)

Muhammad Zainal (Kalimantan Timur

Taufik Mawaddani (DI Yogyakarta)

Saleh rismeita H papua Barat

Maria Yumetri Omenu (NTT)

Muhammad Dimastria (Banten)

Hendra Suhendar (Jawa Barat)

Faqih Rosyadi (Jawa Timur)

Rudi Maulana (Kalimantan Selatan)

Ismail Azis (Sulawesi Selatan)

P4S Model

P4S Prima Agung (Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah)

P4S Sumber Rejeki (Kabupaten Kulon Progo, DIY)

P4S Mandiri Sejahtera (Kabupaten Lampung)

P4S Lembang Agri (Kabupaten Bandung Barat)

P4S Bukit Melintang (Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan)

P4S Gading (Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur)

P4S Pemuri (Kota Pekanbaru, Riau)

P4S Tuntung Pandang (Kabupaten Tanah Baru, Kalimantan Selatan)

P4S GS Organik (Kabupaten Kupang, NTT)

P4S Arrahmahtiyah (Kabupaten Lombok Timur NTB)

Penyuluh Pertanian Berprestasi

Hendrik wakum, S. ST (Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua)

Yanto arbanu, SP (Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan)

Sugono, SP (Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah)

Apriengga, SP (Kabupaten Peukal Abab Lematang Ilir, Sumsel)

Ahmad Jazilil Mustopa, SP, M. Si (Kabupaten Serang, Banten)

Kukuh Eko Santoso, S. ST (Kabupaten Ngawi, Jawa Timur)

Endang Fajarini, SP (Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah)

Dede Sopyandi, SP (Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

Ria andriani, ST (Kabupaten Garut, Jawa Barat)

Muhammad Yayan Royan, SP (Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement