Selasa 06 Dec 2022 18:44 WIB

ASDP Antisipasi Lonjakan Penumpang Jelang Natal dan Tahun Baru

ASDP meningkatkan kapasitas dermaga IV Bakauheni.

Kendaraan mengantre menunggu proses bongkar muat kapal sebelum memasuki Kapal Adinda Wisnu Karsa tujuan Merak-Bakauheni di Pelabuhan Merak, Banten (ilustrasi). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengantisipasi lonjakan penumpang jelang periode angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 melalui perluasan akses parkir hingga penambahan unit kapal di sejumlah lintasan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kendaraan mengantre menunggu proses bongkar muat kapal sebelum memasuki Kapal Adinda Wisnu Karsa tujuan Merak-Bakauheni di Pelabuhan Merak, Banten (ilustrasi). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengantisipasi lonjakan penumpang jelang periode angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 melalui perluasan akses parkir hingga penambahan unit kapal di sejumlah lintasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengantisipasi lonjakan penumpang jelang periode angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 melalui perluasan akses parkir hingga penambahan unit kapal di sejumlah lintasan. Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, peningkatan kapasitas prasarana dilakukan demi menunjang kelancaran layanan operasional Natal dan Tahun Baru mendatang di antaranya peningkatan kapasitas dermaga IV Bakauheni, dari 40 ton menjadi 60 ton atau kapasitas dermaga yang tadinya untuk melayani kapal 5000 GRT, ditingkatkan untuk dapat melayani kapal berukuran 10.000 GRT.

"Kami juga melakukan perluasan akses masuk di pintu eksekutif Merak, dan perbaikan akses menuju Dermaga VII Merak. Harapan kami, pengguna jasa dapat menikmati layanan kapal ferry yang lancar, aman dan nyaman saat Angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang," ujar Shelvy di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, di lintasan Ketapang-Gilimanuk, ASDP telah melakukan persiapan maksimal pada layanan dan operasional sejak adanya Presidensi G20 Indonesia. ASDP juga telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi terjadinya antrean, mulai dari opsi pengoperasian KMP Jatra 2 untuk lintas LDF Ketapang-Lembar, perluasan area parkir di Gilimanuk, dan juga skenario pengalihan jalur di Ketapang jika volume kendaraan mengalami peningkatan.

Periode angkutan Natal dan Tahun Baru akan berlangsung pada 17 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023 (H-8 sampai H+10). ASDP memastikan kapasitas angkut dan alat produksi memadai.

Total jumlah lintasan yang dipantau secara nasional selama Posko Nataru 2022-2023 sebanyak sepuluh lintasan di 12 cabang. Sepuluh lintasan terpantau nasional diantaranya Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Hunimua-Waipirit, Tanjung Kelian-Tanjung Api-api, Bitung-Ternate, Bajoe-Kolaka, Kupang-Rote, dan Ajibata-Ambarita.

Shelvy mengatakan, layanan angkutan penyeberangan periode Natal dan Tahun Baru diperkirakan akan mengalami peningkatan seperti saat Angkutan Lebaran lalu seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 yang telah menjadi endemi dan pergerakan masyarakat berangsur kembali normal.

Diperkirakan, pada layanan Natal dan Tahun Baru di 10 lintasan pada 12 Cabang terpantau nasional, ASDP akan melayani sekitar 3,45 juta orang dan 808 ribu unit kendaraan. Adapun kesiapan alat produksi, pada 10 lintasan di 12 cabang dengan rincian dermaga siap operasi sebanyak 55 unit dan kapal siap operasi sebanyak 61 unit kapal termasuk kapal Jembatan Nusantara.

Shelvy merinci, momen puncak arus libur untuk Libur Natal diperkirakan terjadi pada Kamis (22/12) atau H-3 dan Jumat (23/12) atau H-2. Dan periode libur Tahun Baru diprediksi terjadi pada Kamis (29/12) atau H+4 dan Jumat (30/12) atau H+5. Sedangkan puncak arus balik pada Minggu (1/1) dan Senin (2/1) pada tahun 2023.

Saat periode Natal dan Tahun Baru, lanjut Shelvy, ASDP memastikan kelancaran layanan penyeberangan yang tentunya juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait mulai dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan, Syahbandar, operator kapal swasta sam lainnya.

Strategi layanan penyeberangan telah disiapkan, dimana pada pola operasi normal, manajemen akan melakukan pengoperasian kapal sesuai jadwal."Pada pola operasi padat, akan dilakukan penambahan jumlah trip dan pada pola operasi sangat padat, maka akan dilakukan percepatan layanan bongkar muat kapal (port time)," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement