REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Perikanan Indonesia (Persero) atau Perindo mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar naik kelas dari skala kualitas usaha, produksi, teknologi hingga pembiayaan melalui program kemitraan antara UMKM dengan badan usaha milik negara (BUMN). Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan hal ini sejalan dengan program yang sedang dijalankan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, ucap Sigit, meminta UMKM masuk dan terintegrasi dalam rantai pasok BUMN dan menjadi bagian dari industrialisasi. Sigit menyampaikan perusahaan merangkul kemitraaan UMKM yang terdiri dari atas nelayan, pemilik kapal, pengusahaan ikan, pembudidaya hingga pemilik warung.
"Mitra-mitra PT Perikanan Indonesia kita dukung naik kelas dengan pembinaan, pemberian modal kerja, dukungan fasilitas hingga asuransi perikanan," ujar Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/11).
Sigit menyampaikan ratusan mitra Perikanan Indonesia tersebar di seluruh wilayah operasional kantor cabang dan kantor pusat perusahaan di antara di Tahuna, Rembang, Prigi, Pemangkat, Pati, Natuna, Merauke, Lampulo, Jakarta, Brondong, Belawan, Padang, Tegal, hingga Bitung.
Dengan begitu, Sigit katakan, mitra UMKM PT Perikanan Indonesia sudah masuk ke dalam rantai pasok perusahaan dalam menyuplai bahan baku untuk peningkatan produksi perikanan. "Sehingga perusahan mampu menjaga pasokan kebutuhan ikan dalam rangka ketahanan pangan serta peningkatan Angka Konsumsi Ikan Nasional (AKI)," kata Sigit.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi BUMN yang sudah bermitra dengan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Menurut dia, kemitraan harus selalu didorong untuk menciptakan transfer teknologi, transfer pengetahuan dan transfer kemampuan mengelola bisnis."Jadi UMKM gak usaha sendiri-sendiri. Tetapi menjadi bagian daripada industri. Itu yang ingin kita bangun," ujar Teten.
Teten berterima kasih kepada BUMN yang membuka peluang bagi UKM dan Koperasi agar dapat masuk dalam kemitraan rantai pasok badan usaha milik negara.
Selain mengapresiasi PT Perikanan Indonesia, Teten juga mengapresiasi 16 BUMN lain yang sudah meningkatkan kemitraan terhadap pelaku UMKM yaitu Pertamina, PLN, Kimia Farma, Krakatau Steel, Perum Perhutani, RNI, Inka, Perum Bulog, PPI, Berdikari, Garam, Bio Farma, Perkebunan Nusantara III, Pindad, Pupuk Indonesia, dan Sang Hyang Seri.
Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Widisasono mengatakan PT Perikanan Indonesia juga menggandeng pedagang warung UMKM dalam program Kelontong Ikan. Fajar menyampaikan Kelontong Ikan adalah pemberdayaan UMKM untuk menambah portofolio produk bagi warung kelontong.
Fajar mengatakan program ini diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro atau warung yang sudah beroperasi minimal selama dua tahun untuk dibantu suplai freezer beserta ikannya. Adapun ikan yang dipasok yakni produk ritel Perikanan Indonesia, Tukato Seafood. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Pegadaian.
"Untuk masyarakat perkotaan, khusus Jabodetabek, kami memiliki Program Kelontong Ikan. Kami akan drop freezer beserta isinya ke warung. Adapun penghasilan bisa sekitar 4 juta hingga 5 juta per bulan. Program ini sangat menarik dan menjanjikan," ucap Fajar.
Selain itu, Fajar menambahkan perusahaan siap menyerap ikan koperasi atau UMKM yang berniat memasok ikan, baru dari hasil budidaya maupun hasil tangkap di laut.