Rabu 16 Nov 2022 09:36 WIB

Juru Bicara Kemlu RI: Negara G7 Adakan Rapat Darurat di Bali

Rapat darurat ini untuk membahas serangan rudal Rusia ke Polandia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pasca jatuhnya rudal buatan Rusia di Polandia para pemimpin negara G7 melakukan rapat darurat di Bali. Rapat darurat tersebut untuk membahas strategi merespon jatuhnya rudal besutan Rusia yang jatuh di Polandia dan menyebabkan dua orang tewas.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Faizasyah mengkonfirmasi rapat darurat tersebut. Ia juga menambahkan karena adanya rudal jatuh membuat runtutan agenda G20 berubah dinamis. Namun, kata Faiza sampai saat ini belum ada perubahan jadwal yang signifikan.

Baca Juga

"Benar memang ada Emergency Meeting yang dilakukan para pemimpin negara G7. Untuk jadwal kegiatan dan program hanya ada perubahan waktu saja," ujar Faiza di BICC, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

Faiza menjelaskan terkait respon Indonesia terhadap kejadian yang menimpa Polandi, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan komunikasi intens dengan Presiden Polandia. Sampai saat ini Indonesia juga masih menanti update dari kejadian.

"Indonesia mengikuti dan dekat dengan perkembangan ini. Tentunya dalam beberapa waktu ke depan akan banyak informasi lagi yang kita diterima," ujar Faiza.

Faiza menegaskan Indonesia tetap dalam posisi Politik Bebas Aktif dimana dalam hal ini terus mengawal informasi yang terjadi di Polandia. Selain itu, Indonesia terus mendorong adanya perdamaian. "Indonesia senantiasa menyerukan agar pihak-pihak yang katakan lah berseberangan pada saat ini untuk mengupayakan cara-cara damai," tambah Faiza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement