REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) baru saja menyepakati eksplorasi kerja sama bisnis denganperusahaan asal Uni Emirat Arab yakni Sanad. Perusahaan tersebut menjadi unggulan dalam layanan industri global dengan lebih dari 30 tahun pengalaman dalam perhelatan Indonesia-UAE Business and Investment Forum yang diselenggarakan di Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu (12/11/2022) sebagai bagian dari kegiatan B20 Summit.
“GMF dan Sanad menandatangani Nota Kesepahaman yang menyepakati kerja sama dalam hal perawatan mesin pesawat dan Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) dengan kualitas dan teknologi tinggi di Indonesia,” kata Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (15/11/2022).
Dia menjelaskan, strategi bisnis GMF untuk menjangkau pasar IGTE menjadi salah satu upaya pemulihan berkelanjutan yang akan semakin gencar dilakukan dengan. Khususnya setelah berjalan berdampingan bersama Sanad.
“Sanad adalah pemain kunci dalam memberikan layanan industri global, GMF percaya banyak potensi yang akan bisa dieksplor bersama untuk saling meningkatkan kapabilitas dan cakupan,” ungkap Andi.
Lokasi Indonesia yang berada di jantung Asia Pasifik menjadi nilai jual yang menarik bagi Sanad dalam memperluas ekspansi global yang digalakkan. Terlebih, Asia Pasifik memiliki potensi pertumbuhan pasar aviasi terbesar di dunia.
Untuk itu, Andi mengharapakan kerja sama tersebut dapat menjadi penopang ekspansi kedua perusahaan. Dia menilai, Sana memiliki pengalaman panjang sebagai MRO perawatan mesin pesawat dan IGTE menggandeng GMF sebagai MRO terbesar di Indonesia untuk mewujudkan dominasi industri khususnya pada pangsa pasar perawatan mesin pesawat dan IGTE.
Andi memastikan, Sanad juga akan melakukan eksplorasi untuk pengembangan IGTE di GMF. “Hal ini diperkirakan akan mendukung ekspansi GMF dalam melakukan diversifikasi bisnis IGTE secara signifikan,” ucap Andi.
Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia dengan pergerakan roda industri yang massive dan keanekaragaman sumber daya, memiliki potensi nilai perawatan IGTE yang juga tinggi. Hal tersebut merupakan peluang bagi GMF dan Sanad untuk menyediakan layanan perawatan yang mumpuni ke depannya.
“Diharapkan pada masa mendatang kolaborasi ini dapat mendorong layanan yang semakin berkualitas dengan Turn Around Time (TAT) yang mampu bersaing,” ungkap Andi.