Selasa 15 Nov 2022 16:50 WIB

Sepakat, Amazon Beli Listrik EBT dari PLN

Amazon akan membeli listrik berbasis EBT Amazon akan membeli listrik berbasis EBT

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyediaan Listrik EBT antara PLN dan Amazon di acara Tri Hita Karana (THK) Forum di BNDCC, Nusa Dua Bali pada Ahad (13/11/2022).
Foto: PLN
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyediaan Listrik EBT antara PLN dan Amazon di acara Tri Hita Karana (THK) Forum di BNDCC, Nusa Dua Bali pada Ahad (13/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mengumumkan kesepakatan dengan Amazon untuk pengembangan energi baru terbarukan dengan kapasitas 210 megawatt (MW) di empat proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia. Ini adalah perjanjian pertama bagi dua perusahaan yang memungkinkan penambahan PLTS berskala besar ke dalam sistem nasional.

"Berdasarkan kesepakatan ini, Amazon akan membeli listrik berbasis EBT di Indonesia yang dipasok melalui empat proyek PLTS tersebut untuk mendukung kegiatan operasionalnya di Indonesia. Keempat proyek tenaga surya tersebut akan berlokasi di Bali dan Pulau Jawa pada jaringan Jawa-Madura-Bali," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/11).

Darmawan menilai komitmen Amazon menjadi offtaker merupakan pendorong utama untuk proyek-proyek ini yang memungkinkan PLN memperkenalkan peluang yang sama untuk organisasi lain yang tertarik, membuka lebih banyak opsi pengadaan EBT perusahaan di Indonesia. Darmawan menyampaikan inisiatif PLN dalam pengadaan energi terbarukan akan membawa Indonesia lebih dekat untuk mencapai net zero emission pada 2060.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi emisi rumah kaca untuk mencapai tujuan nol bersih pada tahun 2060," lanjut Darmawan.

PLN, ucap Darmawan, berkomitmen penuh mendukung program pemerintah dalam menerapkan energi bersih dan mempercepatnya dengan peta jalan yang jelas untuk mencapai misi tersebut. Menurut Darmawan, kolaborasi antara sektor swasta dan publik ini menjadi strategi kunci untuk memastikan masa depan energi yang bersih dan terjangkau.

Ia mengatakan PLN akan membangun empat proyek pembangkit listrik skala utilitas baru yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Listrik (RUPTL) 2021-2030. Hal itu merupakan RUPTL terhijau yang pernah dimiliki Indonesia dengan penambahan 20,9 gigawatt pembangkit listrik energi terbarukan.

"Dengan perjanjian ini kami mendukung Amazon menuju 100 persen energi terbarukan, dan berharap inisiatif ini akan menginspirasi kolaborasi di masa depan dengan perusahaan multinasional bercita-cita tinggi lainnya yang sadar lingkungan," ungkap Darmawan.

Direktur Pusat Data Perencanaan, Pengiriman & Pelaksana Amazon untuk Asia-Pasifik, Jepang, dan Cina, Carly Wishart, mengatakan senang dapat mengumumkan proyek EBT Amazon pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan PLN. Hal ini menempatkan Amazon di jalur menuju 100 persen energi terbarukan.

"PLN dan tim Amazon telah bekerja sama membuka cara baru bagi perusahaan untuk mendapatkan EBT di dalam negeri," ujar Carly.

Carly menyebut proyek EBT akan memasok energi untuk operasional Amazon di Indonesia dan membantu memajukan tujuan Amazon untuk mencapai emisi karbon nol bersih di seluruh bisnisnya pada 2040. Amazon, lanjut Carly, menantikan kolaborasi berkelanjutan dengan PLN untuk memungkinkan lebih banyak energi terbarukan proyek di Indonesia.

"Amazon berkomitmen untuk mencapai net-zero carbon di seluruh bisnisnya pada tahun 2040 dan sedang menuju ke sana untuk menggerakkan operasinya dengan 100 persen EBT pada 2025,"

Carly menambahkan, Amazon adalah perusahaan pembeli energi terbarukan terbesar di dunia dengan 383 proyek di seluruh dunia. Di Asia, Amazon kini telah berinvestasi di 15 proyek energi terbarukan skala besar dengan total kapasitas lebih dari 1.300 MW di seluruh Australia, Cina, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura. Setelah 383 proyek energi terbarukan Amazon beroperasi penuh, Carly berharap dapat menurunkan lebih dari 18,5 juta metrik ton emisi karbon per tahun.

"Proyek energi terbarukan ini akan memasok energi untuk kantor pusat perusahaan Amazon, pusat-pusat layanan Amazon, dan pusat data AWS yang mendukung jutaan pelanggan secara global," kata Carly menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement