REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja positif Bank BJB berhasil mendongkrak Peringkat Nasional Jangka Panjang pengelolaan keuangan ke posisi AA-(Idn) dengan outlook stabil. Penilaian itu digulirkan oleh Lembaga Pemeringkat Fitch Rating, baru-baru ini.
Sebelumnya, bank dengan kode emiten BJBR itu berada di peringkat A+(Idn). Kenaikan peringkat itu mencerminkan bahwa pemegang saham utama akan selalu memberikan dukungan kepada Bank BJB, terutama dalam menjalankan roda bisnis dan memperkuat pertumbuhan kredit.
Peringkat AA-(Idn) juga menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah, dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Dengan Peringkat AA-(Idn), Fitch memandang bahwa tingkat rsiko default atau gagal bayar, hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.
Menyambut kabar baik itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengaku, kinerja positif Bank BJB diraih karena berhasil mengelola bisnis secara agresif dan tetap terukur. Selain itu, kinerja Bank BJB juga didorong berbagai produk seperti kredit pegawai pemerintahan daerah (Pemda), yang terbukti menjadi pasar yang tangguh yang tidak mudah diambil alih atau ditiru oleh bank lain.
Belum lagi, produk digital, kredit korporasi, dan kredit konsumer yang dimiliki Bank BJB, berhasil mencatatkan performa yang gemilang. Kata Yuddy, selama ini Bank BJB melakukan berbagai inovasi dan pengembangan digitalisasi.
Inovasi digital itu berdampak pada peningkatan fee based income secara signifikan. Peningkatan fee based income Bank BJB juga dipicu dari kanal atau layanan digital yang semakin digandrungi nasabah. ‘’Dengan peringkat AA-(Idn) dari Fitch Rating, bukti bahwa Bank BJB memiliki kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang,’’ ujar Yuddy dalam keterangan pers-nya, Senin (14/11).
Dengan peringkat AA-(Idn), sebut dia, mencerminkan Bank BJB tampak kuat di pasar captive, khususnya di Provinsi Jabar dan Banten. Kualitas aset dan permodalan Bank BJB dinilai kuat.
Berdasarkan Fitch, terdapat beberapa faktor penggerak peringkat Bank BJB. Bank BJB sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar sekitar 1,7 persen dari aset industri perbankan nasional per-Juni 2022.
Bank BJB juga dinilai memiliki kecenderungan untuk didukung oleh pemerintah pusat, mengingat perannya yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi pasar dalam negeri, khususnya di Jabar dan Banten. Kedua provinsi itu memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
Fitch meyakini bahwa Bank BJB akan terus menerima dukungan modal dari pemegang saham langsung, untuk mempertahankan pertumbuhan kredit. Dari sisi kualitas aset dan profil pendapatan maupun profitabilitas, Bank BJB dinilai memadai.
Karena, profitabilitas Bank BJB didukung oleh eksposur bank yang besar di segmen pinjaman pegawai negeri sipil dan pensiunan yang berisiko rendah. Kenaikan peringkat itu mencerminkan Bank BJB telah melakukan peningkatan yang konsisten dari kinerja keseluruhan selama beberapa tahun terakhir.
Dari sisi rasio kredit bermasalah (non performing loans) dan kredit berisiko (loan at risk), Bank BJB jauh lebih rendah dibandingkan industri bank secara keseluruhan.