Rabu 09 Nov 2022 16:13 WIB

Lewat Program PNM Mekaar, Erick Thohir Dorong Emak-Emak Jadi Penggerak Ekonomi Nasional

Erick Thohir menargetkan, program PNM Mekaar mencapai 14 juta nasabah.

Menteri BUMN Erick Thohir berdialog dengan para nasabah Mekaar PNM di desa Tanjungsari Kebumen, Jawa Tengah.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir berdialog dengan para nasabah Mekaar PNM di desa Tanjungsari Kebumen, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melalui PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mendorong pertumbuhan ekonomi nasional lewat program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).

Salah satu poin yang menjadi target pemerintah yang ikut program tersebut ialah diperuntukkan kepada perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro yang dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.

Baca Juga

Ketua Umum Assosiasi Industri Usaha Mikro Kecil Menengah Indonesia (AKUMANDIRI) Hermawati Setyorinny mengatakan program PNM Mekaar telah terbukti berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional khususnya dari kalangan emak-emak atau ibu-ibu.

“PNM Mekaar termasuk program Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Program untuk membantu nasabah ultra mikro, di mana mayoritas pelaku usahanya perempuan berbasis kelompok. Kita tahu, kontribusi para pelaku ekonomi sektor informal buat Indonesia ini besar sekali khususnya perempuan,” ujar perempuan yang akrap di sapa Rinny itu, Rabu (9/11/2022).

Menurutnya, PNM Mekaar berhasil menjadi jembatan akses pembiayaan bagi para emak-emak dengan bantuan pembiayaan untuk mengembangkan usahanya. 

“Menurut saya jika dilihat melalui target akses pembiayaan, ya bisa dikatakan program ini berhasil karena penerima manfaat jumlahnya bertambah dari tahun ke tahun. Artinya yang membutuhkan pinjaman usaha para perempuan prasejahtera semakin banyak mendapatkan akses pembiayaan,” ungkapnya.

Rinny berharap program ini terus dikuatkan tidak hanya memberikan layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukkan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha saja.

“Tetapi dibarengi dengan pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan, pemasaran bagi usaha mereka. Keberlanjutan usaha mereka harus juga dijaga tetap ada dan berkembang,” harapnya.

Selain itu, kata Rinny program PNM Mekaar ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kaum perempuan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Termasuk yang terpenting adalah pengetahuan yang berkaitan dengan SDM para perempuan itu sendiri, sehingga tidak hanya sejahtera ekonominya saja tetapi juga sehat mental sehat badan bagi dia dan keluarganya misalnya pengetahuan tentang stunting, Kesehatan perempuan, KDRT atau hal hal yang menunjang bagi kesejahteraan dia sendiri dan keluarga,” tuntasnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan, program Permodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mencapai 14 juta nasabah hingga akhir 2022.

Dikatakan, sebelum pandemi Covid-19, jumlah nasabah PNM Mekaar mencapai 5,6 juta. Saat ini jumlahnya telah meningkat pesat hingga mencapai 12,7 juta nasabah, dan ditargetkan mencapai 14 juta nasabah di akhir 2022.

“Dari jumlah UMKM yang 65,4 juta, lebih dari 60 persen adalah perempuan. Inilah kenapa kita mendorong program PNM Mekaar, di mana pada saat pandemi Covid-19 bisa tumbuh 7,1 juta nasabah, sehingga saat ini jumlah nasabahnya mencapai 12,7 juta, ini ibu-ibu di desa,” ujar Erick Thohir di acara NU Women Festival bertema Perempuan NU, Berdaya dan Berkarya, di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).

Mekaar merupakan layanan pinjaman modal yang dihadirkan PNM untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro. Selain akses permodalan, program PNM Mekaar juga dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.

“Kita mendorong program ibu-ibu Mekaar yang ada di desa-desa, pinjaman Rp 1 juta sampai Rp 4 juta tanpa agunan, supaya ekonomi di desa bisa menjaga pembangunan ekonomi keluarga dan menunjang pendidikan. Target tahun ini kita dorong lagi sampai 14 juta nasabah, sehingga kalau bisa mencapai 20 juta dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Erick juga menegaskan pentingnya peran perempuan dalam mendukung perekonomian Indonesia. Ia lantas bercerita peran ibunya ketika membantu ayahnya memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement