Selasa 08 Nov 2022 19:54 WIB

PUPR: Infrastruktur Pendukung KTT G20 Dukung Perubahan Iklim

PUPR lakukan penataan dan peningkatan infrastruktur di Tahura Mangrove Ngurah Rai

Pekerja menata bibit mangrove pada area showcase mangrove di kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu (19/10/2022). Kegiatan tersebut merupakan upaya secara masif rehabilitasi dan konservasi mangrove. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa semua penataan dan peningkatan infrastruktur untuk persiapan mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun ini sudah selesai.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Pekerja menata bibit mangrove pada area showcase mangrove di kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu (19/10/2022). Kegiatan tersebut merupakan upaya secara masif rehabilitasi dan konservasi mangrove. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa semua penataan dan peningkatan infrastruktur untuk persiapan mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun ini sudah selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa semua penataan dan peningkatan infrastruktur untuk persiapan mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun ini sudah selesai.

“Persiapan tersebut meliputi penataan dan peningkatan infrastruktur di Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali dan Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta untuk KTT G20 sudah selesai”, jelas Menteri Basuki.

Sementara itu, saat ini Kementerian PUPR tengah merampungkan renovasi beberapa infrastruktur di Bali guna menyambut KTT G20. Renovasi tersebut telah memasuki tahapan akhir rekonstruksi dan diklaim ramah lingkungan, sebagai bentuk dukungan Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan dan jembatan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan para pengguna jalan.

Kementerian PUPR juga memastikan peningkatan infrastruktur konektivitas di Bali tidak hanya untuk pendukung KTT G20. Namun, bisa juga untuk menunjang perekonomian masyarakat."Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar dengan bangkitnya sektor pariwisata," kata Menteri Basuki.

Dukungan infrastruktur jalan dan jembatan di Bali meliputi preservasi ruas Simpang Pesanggaran hingga Nusa Dua, preservasi Jalan Jimbaran–Uluwatu, dan penataan lanskap bundaran, pedestrian, dan median jalan mulai dari ruas Jalan Bandara Ngurah Rai hingga ke lokasi pelaksanaan G20, termasuk penataan akses jalan dan kawasan parkir Garuda Wisnu Kencana (GWK) serta peningkatan kualitas jalan akses Tampak Siring.

Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dengan biaya APBN senilai Rp 241,4 miliar. Saat ini progres pekerjaannya sudah mencapai 95,95 persen dengan target selesai 10 November 2022.

Untuk meningkatkan kualitas dan estetika, seluruh pekerjaan preservasi jalan dan jembatan disertai dengan beautifikasi dan penghijauan yang masif, sehingga lebih ramah lingkungan.  Diharapkan, Provinsi Bali yang ditunjuk sebagai pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 akan siap sebagai tuan rumah sekaligus sejalan dengan tema utama, yaitu Recover Together, Recover Stronger.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement