Senin 07 Nov 2022 21:55 WIB

Airlangga Tanggapi Santai Kode Jokowi ke Prabowo

Presiden Jokowi disebut beri sinyal ke Prabowo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menyebut pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan menjadi jatahnya. Ia mengaku santai terhadap pernyataan tersebut.

"Iya, santai," jawab singkat Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (7/11).

Baca Juga

Menurutnya, semua orang berhak mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) untuk kontestasi nasional mendatang. Selama ia memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. "Namanya kontestasi kan kontestan, jadi artinya sesuai dengan apa KPU saja siapa yang eligible untuk mendaftar. Siapa yang punya dukungan suara, jadi kontestasi, kan seperti itu," ujar Airlangga.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan saat ini jatah untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto buat memenangkan Pilpres 2024. Jokowi mengaku, telah memenangkan dua kali pilpres pada 2014 dan 2019 melawan Prabowo Subianto.

"Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," kata Jokowi di HUT ke-8 Partai Perindo, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Setelah mendengar pernyataan Jokowi tersebut, Prabowo yang juga hadir di HUT Partai Perindo langsung berdiri dan memberikan hormat. Suasana acara HUT Perindo pun menjadi riuh.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia sudah masuk ke tahun politik. Saat ini, kata Jokowi, salah satu hal terpenting adalah menjaga persaingan secara sehat antarpartai.

"Jangan saling menjatuhkan. Kalau bisa itu antarpartai saling memuji, jadi didengarkan juga enak, antar politisi saling memuji, antar partai saling muji, itu didengar enak, rakyat juga segar," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement