Jumat 04 Nov 2022 18:46 WIB

Perlukah Membahas Keuangan dengan Pasangan?

Pakar investasi menilai salah satu spektrum kebutuhan pasangan adalah aspek keuangan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasangan suami istri (ilustrasi). Menikah bukan hanya sekedar urusan cinta. Tanpa pondasi yang kuat, sebuah pernikahan akan sulit untuk bertahan seumur hidup. Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha menyampaikan, selain dilandasi oleh rasa cinta, pernikahan juga punya banyak spektrum kebutuhan yaitu keuangan.
Foto: www.rawpixel.com
Pasangan suami istri (ilustrasi). Menikah bukan hanya sekedar urusan cinta. Tanpa pondasi yang kuat, sebuah pernikahan akan sulit untuk bertahan seumur hidup. Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha menyampaikan, selain dilandasi oleh rasa cinta, pernikahan juga punya banyak spektrum kebutuhan yaitu keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menikah bukan hanya sekedar urusan cinta. Tanpa pondasi yang kuat, sebuah pernikahan akan sulit untuk bertahan seumur hidup. Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha menyampaikan, selain dilandasi oleh rasa cinta, pernikahan juga punya banyak spektrum kebutuhan.

"Salah satu elemen pondasi yang penting adalah terkait aspek keuangan," katanya dalam keterangan pers, Jumat (4/11).

Mereka yang akan atau sudah menikah perlu terbuka soal keuangan. Ketika topik seputar pernikahan mulai dibahas bersama pasangan, saatnya untuk saling terbuka dalam hal keuangan agar masing-masing pihak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kondisi kesehatan keuangan pasangannya.

Pembahasan keuangan memang kerap dianggap tabu. Namun pembahasan ini harus dilakukan demi kelanggengan hubungan pasca pernikahan nantinya.

"Beberapa topik yang perlu dibahas antara lain mengenai jumlah penghasilan, jumlah beban utang atau cicilan masing-masing, dan anggota keluarga yang menjadi tanggungan saat ini," katanya.

Selain itu, perlu dibahas juga mengenai pembagian tanggung jawab keuangan sesudah menikah. Antara lain mengenai sumber penghasilan, baik dari satu sumber atau dua sumber.

Perlu juga dibahas jumlah yang akan dialokasikan untuk membantu anggota keluarga masing-masing. Pembahasan lainnya adalah perlu tidaknya ada prenup agreement atau perjanjian pra nikah.

"Setelah mengetahui kondisi keuangan masing-masing, seharusnya kita bisa lebih realistis dalam mempersiapkan anggaran dan konsep resepsi pernikahan," katanya.

Pesta pernikahan yang berkesan tidak harus mewah. Resepsi yang sederhana dan penuh keintiman tetap dapat mendatangkan  kesan yang indah.

Selain merencanakan biaya pernikahan, keduanya harus menetapkan tujuan keuangan bersama lainnya yang ingin dicapai bersama pasangan di kemudian hari. Misalnya untuk mempersiapkan uang muka serta cicilan rumah, beli mobil, dan biaya kelahiran hingga pendidikan anak.

Diskusikan juga mengenai cara untuk merealisasikannya dan pilihan instrumen investasi yang akan digunakan. Jika masih memiliki waktu persiapan yang cukup, sekitar satu sampai tiga tahun, reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan yang sesuai. 

Jenis reksa dana  ini memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan deposito maupun tabungan.  Reksa dana pendapatan tetap memiliki aset dasar dengan korelasi yang rendah terhadap pergerakan pasar yang volatil, sehingga memberikan potensi imbal hasil yang lebih stabil dari waktu ke waktu. 

Beberapa contoh reksa dana pendapatan tetap yang beredar di masyarakat yaitu Manulife Obligasi Unggulan (MOU) dan Manulife Pendapatan Bulanan II (MPB II). Kedua reksa dana tersebut adalah reksa dana pendapatan tetap berdurasi pendek, yang pada umumnya tidak terlalu volatil.

Selain itu, ada juga reksa dana pendapatan tetap yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah, salah satunya yaitu Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI). Menikah membutuhkan persiapan yang matang.  Hindari mengambil utang untuk menggelar resepsi pernikahan hanya demi dipandang hebat oleh teman dan kerabat, serta kelola keuangan dengan bijak bersama pasangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement