Jumat 04 Nov 2022 12:07 WIB

Pupuk Indonesia Perluas Pasar Lewat Ekspansi di Dubai

Kantor perwakilan akan menjalankan peran komunikasi dengan pemasok dan mitra.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan ekspansi pasar dengan membuka kantor perwakilan di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) pada akhir bulan lalu.
Foto:

Bakir mengatakan volume ekspor urea Pupuk Indonesia pada 2021 mencapai sekitar dua juta ton, sedangkan ekspor ammonia mencapai 715 ribu ton. Tidak hanya urea, Pupuk Indonesia memiliki beragam jenis produk seperti NPK/NPS, dan/atau ZK yang juga diekspor ke sejumlah negara.

"Ke depannya, kantor perwakilan di Dubai ini kami targetkan dapat di-scale up menjadi trading company yang dapat memberikan EBITDA uplift kepada Pupuk Indonesia Group," kata Bakir.

Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury, menyatakan Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk terbesar di Asia memainkan peran penting dalam perdagangan pupuk dunia. Pahala berharap keberadaan meresmikan kantor perwakilan Pupuk Indonesia di Dubai International Financial Center (DIFC) dapat lebih memperluas bisnis trading serta memperoleh akses yang lebih luas terhadap bahan baku dan pengembangan industri lainnya.

"Pada 2022, Pupuk Indonesia diprediksi akan meraih nilai pendapatan sebesar 6 miliar dolar AS atau meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir," ujar Pahala.

Pahala juga menyebutkan pembukaan kantor perwakilan di Dubai merupakan langkah yang sangat strategis karena ada tiga inisiatif yang dikembangkan Pupuk Indonesia ke depan. Pertama, memastikan bahwa mereka memiliki keunggulan operasional, termasuk efisiensi rantai pasok. Kedua terkait ketahanan dan optimalisasi pangan, yang mana pupuk menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan untuk memiliki ketahanan pangan yang lebih baik.

"Ketiga, kami juga percaya Pupuk Indonesia juga dapat menjadi salah satu produsen produk-produk yang terkait dengan green and circular economy, seperti melalui green ammonia, green hydrogen, atau dalam jangka menengah termasuk blue ammonia dan blue hydrogen," ucap Pahala.

Turut hadir dalam peluncuran tersebut Konsul Jenderal Indonesia di Dubai, Kartika Candra Negara, yang menyoroti eratnya hubungan Indonesia dan UEA. Kartika menyampaikan peluncuran ini sangat tepat waktu.

"Karena kita telah melihat selama tiga tahun hingga lima tahun terakhir, hubungan antara Indonesia dan UEA terus meningkat secara eksponensial. Kita bisa melihat bagaimana hubungan perdagangan, investasi, sektor lain, people to people contact, dan hubungan budaya terus meningkat," ujar Candra.

Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) memang sudah sepantasnya memiliki kantor perwakilan di pusat dagang dunia seperti Dubai. Menurut Toto, kantor perwakilan ini bisa berfungsi sebagai marketing and procurement representative di tahap awal dan ke depannya bisa berkembang menjadi Trading House bagi PIHC. 

"Hal ini lumrah juga seperti yang sudah dikembangkan para pesaing fertilizer global lainnya seperti Sinofert dari Cina," ucap Toto.

Toto menyebut trading house ini dapat berfungsi sebagai pengimpor saat kondisi domestik Indonesia kekurangan pasokan. Sementara pada saat produksi lokal mengalami surplus, lanjut Toto, trading house bisa difungsikan sebagai agen untuk mencari pasar ekspor.

 

"Keberadaan kantor perwakilan ini juga penting buat memastikan bahwa terdapat jaminan pasokan atas beberapa komoditi bahan baku impor yang dibutuhkan PIHC seperti phospat yg cukup melimpah di kawasan timur tengah dan Eropa timur," kata Toto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement