Jumat 28 Oct 2022 13:45 WIB

Basarnas: 20 Penumpang Kapal Cantika Express 77 Masih Hilang

Kapal Cepat Cantika Express 77 terbakar di perairan Naikliu Kabupaten Kupang.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang menyebutkan 20 orang penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77, yang terbakar di perairan Naikliu Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), masih dinyatakan hilang.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang menyebutkan 20 orang penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77, yang terbakar di perairan Naikliu Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), masih dinyatakan hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG – Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang menyebutkan 20 orang penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77 masih dinyatakan hilang. Kapal Cepat Cantika Express 77 terbakar di perairan Naikliu Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Sesuai data laporan pengaduan dari keluarga korban yang diterima posko SAR di Pelabuhan Tenau dan Kantor Basarnas Kupang masih ada 20 orang lebih penumpang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya karena ikut dalam pelayaran itu ," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana kepada wartawan di Kupang, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan 20 orang penumpang yang masih dinyatakan hilang itu berdasarkan laporan keluarga para penumpang yang masih belum ditemukan sehingga tim SAR melakukan pencarian di sekitar perairan Naikliu dan Barate Kabupaten Kupang hingga ke wilayah perairan Teluk Kupang. Menurut dia operasi SAR pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan itu dilakukan Basarnas sesuai arah angin dan arah arus laut yang saat ini bergerak ke arah perairan Teluk Kupang dan Pulau Semau.

Apalagi, satu jenazah yang ditemukan tim SAR pada Kamis (27/10/2022) petang ditemukan di sekitar Tanjung Emas dan Barate Kabupaten Kupang yang posisinya sudah sangat jauh dari lokasi terbakarnya Kapal Cepat Cantika Express 77 karena terbawah arus laut. "Apabila dilihat dari posisi jenazah yang ditemukan terakhir pada posisi 20 nautical mile dari lokasi kejadian sehingga fokus pencarian lebih mengarah ke wilayah perairan Kupang dan Pulau Semau," kata I Putu Sudayana.

Dia menjelaskan pencarian terhadap para korban itu dilakukan berdasarkan aplikasi SARmaps sehingga beberapa penumpang berhasil ditemukan tim SAR. "Operasi SAR hari kelima pada Jumat (28/10) mulai difokuskan ke wilayah perairan Kupang dan Pulau Semau karena arah angin bergerak ke daerah itu, sehingga kemungkinan korban bisa terbawa arus ke daerah sekitar perairan teluk Kupang," kata I Putu Sudayana.

Ia mengatakan dalam operasi pencarian pada hari kelima juga mengikutsertakan keluarga para penumpang yang belum ditemukan sehingga masyarakat bisa mengetahui seperti apa saja yang dilakukan tim SAR dalam mencari para korban yang belum ditemukan itu. Menurut dia dalam operasi SAR hari kelima pencarian para korban yang belum ditemukan itu melibatkan Kapal Negara (KN) Antareja serta RIB 10 Kupang dengan delapan orang tim SAR, para nelayan serta tim potensi SAR dari sejumlah instansi terkait.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement