Jumat 28 Oct 2022 13:42 WIB

Dinkes DKI Jakarta Selidiki Kasus Balita Meninggal di Jakpus

Penelitian untuk mengetahui apakah balita itu mengonsumsi obat sirup parasetamol.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memeriksa dan menyelidiki kasus seorang balita meninggal terkait dugaan gagal ginjal akut misterius di Rumah Sehat Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Foto: republika/mgrol100
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memeriksa dan menyelidiki kasus seorang balita meninggal terkait dugaan gagal ginjal akut misterius di Rumah Sehat Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memeriksa dan menyelidiki kasus seorang balita meninggal terkait dugaan gagal ginjal akut misterius di Rumah Sehat Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirup parasetamol atau bukan.

"Nanti kita lakukan pemeriksaan dan penelitian kembali dengan pihak terkait," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat diwawancarai di Rumah Susun (Rusun) Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga

"Apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirup parasetamol, itu perlu diteliti lagi," lanjutnya.

Ia melanjutkan kasus tersebut perlu dilakukan penelitian secara medis terlebih dahulu untuk menentukan penyebab meninggalnya balita.

Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Lusi membenarkan pihaknya memberikan obat kepada seorang balita berusia empat tahun, yang diduga meninggal akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak, dengan jenis parasetamol. "Memang ada obat dari pihak puskesmas yang diberikan obat jenis parasetamol," ucap Lusi.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Rismasari mengatakan, dari tiga kasus, satu pasien meninggal dunia. Sedangkan, dua lainnya ada yang memiliki penyakit ginjal bawaan dan satu lainnya karena infeksi.

"Di Jakpus ada tiga orang suspek, satu orang infeksi, yang satu lagi memang ada kelainan ginjal bawaan sejak lahir dan satu lagi ini yang meninggal," ujar Rismasari.

Rismasari menyatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terkait penyebab meninggalnya satu pasien tersebut. "Sudah ada pemeriksaan lebih lanjut, obat juga sudah diperiksa tapi hasilnya belum ada," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement