Selasa 25 Oct 2022 02:51 WIB

BRIN: Kendaraan Listrik Semakin Dilirik

Fokus riset kendaraan listrik BRIN saat ini adalah penguasaan teknologi kunci.

Rep: ronggo astungkoro/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah kendaraan listrik ditampilkan saat Kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2022 yang digelar Pemprov Jawa Barat bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat di Trans Convention Center, Kota Bandung, Kamis (6/10). Kegiatan tersebut menawarkan proyek investasi di antaranya proyek food security dan proyek energi baru terbarukan serta proyek pemerintah. Diharapkan bisa menarik minat investor di tengah situasi ekonomi saat ini.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sejumlah kendaraan listrik ditampilkan saat Kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2022 yang digelar Pemprov Jawa Barat bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat di Trans Convention Center, Kota Bandung, Kamis (6/10). Kegiatan tersebut menawarkan proyek investasi di antaranya proyek food security dan proyek energi baru terbarukan serta proyek pemerintah. Diharapkan bisa menarik minat investor di tengah situasi ekonomi saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendaraan listrik disebut terus diminati karena menghadirkan pengalaman baru dalam berkendara. Sektor industri juga semakin rajin menggelontorkan berbagai rupa elektrifikasi transportasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. Lahirnya variasi, fitur, serta pasar tidak lepas dari peran riset sebagai pemicu.

"Dari tahun 2001 kami sudah mengembangkan rancang bangun riset kendaraan listrik untuk mobil pada kebutuhan khusus. Terus berkembang menjadi kendaraan lainnya hingga public transport," ujar Kepala Pusat Riset Teknologi Transportasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aam Muharam, dalam siaran pers, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, dari sisi prototipe, pihaknya sudah berpengalaman sejak lama. Saat ini, kebijakan di BRIN adalah penguasaan teknologi kunci kendaraan listrik serta tren kendaraan otonom. Menurut Aam, riset kendaraan listrik selalu mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan publik.

Aam menuturkan, perkembangan kendaraan listrik saat ini merupakan efek dari kebijakan pemerintah. Pasokan energi listrik nasional yang surplus, pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terus didorong, bahkan hadirnya infrastruktur pengisian listrik di SPBU Pertamina menjadi bukti kesiapan pemerintah."Di sisi lain, pabrikan juga mulai gencar, sehingga banyak pilihan bagi masyarakat," jelas dia.

Kendaraan listrik saat ini menawarkan banyak manfaat dan pengalaman baru. Dari sisi kelestarian lingkungan, perhatian pemerintah adalah gas buang moda transportasi. Sebanyak 26 persen emisi GRK nasional disumbang oleh transportasi.

Kendaraan listrik tentunya dapat berperan untuk mengurangi emisi tersebut. Sensasi lainya adalah kendaraan listrik minim bising, walupun sudah ditanamkan suara buatan untuk faktor keselamatan. Hal lainnya adalah lebih hemat karena adanya skema pajak kendaraan listrik yang menguntungkan saat ini.

Terkait suku cadang dan komponen penyusunnya, Aam menuturkan, komponen inti kendaraan listrik adalah baterai, termasuk sistem pengisian daya, dan motor penggerak. Dia menjelaskan, baterai sudah digarap oleh konsorsium BUMN, artinya sudah dipersiapkan karena Indonesia kaya dengan bahan baku pembuatan baterai."Produksi motor penggerak sudah bisa ditemukan pada mitra-mitra industri lokal atau nasional. Mitra industri juga bekerja sama dengan kami, karena BRIN didorong untuk kolaborasi. Sementara onderdil lainnya sama seperti kendaraan biasa," kata dia.

Dari jangkauan ekonomi, lanjut Aam, harga kendaraan listrik saat ini memang sebanding dengan fiturnya. Yang membuat harganya relatif lebih mahal memang teknologi baterai yang belum ekonomis. Namun teknologi baterai itu ia sebut akan berkembang semakin jauh. Dia berharap agar harganya bisa ditekan karena lokal materialnya lebih tinggi.

Jika melihat harga, dari sisi investasi atau pembelian memang lebih mahal. Namun dari sisi operasional lebih hemat karena tidak ada penggunaan pelumas seperti kendaraan konvensional, dan begitupun dengan bahan bakar.

Aam juga menekankan, fokus riset kendaraan listrik BRIN saat ini adalah penguasaan teknologi kunci. Teknologi kunci kendaraan listrik akan menjadi modal dalam pengembangan berbagai jenis kendaraan listrik mulai dari darat hingga perairan, menjadi solusi tantangan pengisian daya dan keterbatasan medan jalan, serta membuka peluang lahirnya pasar.

Dari sisi peluang bisnis jelas sangat terbuka karena kendaraan listrik adalah hal yang baru di Indonesia. “Pengembangan teknologi akan menjadi kunci karena terbukti menelurkan industri baru diluar otomotif, seperti baterai, inverter, bahkan bengkel konversi termasuk layanan servis, serta skema waralaba SPKLU,” tutur Aam.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement