REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berkolaborasi menyalurkan KPR Tapera Syariah di Aceh.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan kerja sama ini dalam rangka mendukung dan mensukseskan program pemerintah, khususnya penyediaan rumah bagi masyarakat.
"Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Aceh," katanya dalam keterangan pers, Senin (18/10).
Target pembiayaan KPR Tapera Syariah diantaranya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) segmen ASN yang terdaftar di portal kepesertaan Sistem Informasi Tabungan Perumahan Rakyat atau SITARA. Maksimal penghasilannya sebesar Rp 8 juta per bulan dan belum memiliki rumah.
Menurut Anton, Aceh merupakan salah satu provinsi yang menjadi fokus BSI dalam penyaluran KPR Sejahtera FLPP dan produk KPR Tapera Syariah. Backlog perumahan di Aceh disebut cukup besar yaitu sekitar 18 ribu unit.
"BSI akan terus berupaya meminimalisir backlog tersebut dengan menyalurkan pembiayaan untuk penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat Aceh," katanya.
Penyaluran pembiayaan BSI Griya per awal Oktober 2022 mencapai angka Rp 44,9 triliun atau tumbuh 13 persen (yoy). Program BSI KPR Tapera Syariah merupakan bentuk partisipasi BSI dalam mendukung dan menjalankan program nasional sejuta rumah pemerintah dalam membantu MBR memiliki rumah dengan tetap dalam koridor sesuai prinsip syariah.
Deputi Komisioner Bp Tapera, Ariev Baginda Siregar menambahkan, sinergi ini diharapkan juga membentuk ekosistem halal. Dibantu dengan dukungan stakeholder sehingga memberikan kebermanfaatan bagi semua pihak.
Untuk mencapai target penyaluran pembiayaan rumah subsidi, ekspansi pembiayaan BSI KPR Tapera Syariah digenjot melalui optimalisasi developer. Di samping itu, memperluas jaringan nasabah baru yang memiliki potensi pembiayaan rumah pertama melalui KPR Tapera Syariah.