REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, menargetkan pendanaan sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15 triliun untuk mendanai proyek air bersih masyarakat melalui Indonesia Water Fund (IWF).
"(Target) sudah 1 miliar dolar AS, 500 juta dolar AS, sudah ada komitmen dari banyak pihak," kata Erick usai membuka SOE Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10/2022).
Menurutnya IWF yang didirikan pemerintah untuk memperlancar investasi di bidang infrastruktur air bersih bukan sekadar proses business to business (B2B). Lebih jauh itu, IWF didirikan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
"Jenis investasi di dunia bermacam-macam, ada yang untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat, ada juga yang sangat kapitalis," ujar dia.
Ia menjelaskan, IWF nantinya akan dikelola oleh Holding BUMN Danareksa. Adapun proyek air bersih akan dieksekusi oleh Perum Jasa Tirta I dan II. Saat ini, Danareksa sendiri telah mengelola aset dari 36 perusahaan BUMN dengan total nilai aset hingga Rp 43 triliun.
Dengan adanya lembaga khusus yang mengelola investasi proyek air bersih, pemerintah dapat menjamin dana yang telah ditanam oleh para perusahaan. Danareksa, kata Erick, juga telah memiliki pengalaman mengelola dana investasi sehingga dipastikan aman.
"Jadi yang bisa kita lakukan adalah, uangnya tidak hilang dan pelayanan ke masyarakat baik, sehingga pelan-pelan bisa menyelesaikan isu air bersih," katanya menambahkan.
Nantinya, dana yang dikelola IWF akan membantu perusahaan air minum untuk membangun infrastruktur lebih banyak. Namun, pada tahap awal pemerintah memprioritaskan agar proyek-proyek yang dijalankan fokus untuk mengurangi eksploitasi air tanah yang bisa merusak lingkungan. Fokus itu sejalan dengan target dunia akses air bersih yang merata tahun 2050 mendatang.
Wakil Presiden Kiai Ma'ruf Amin resmi meluncurkan Indonesia Water Fund atau IWF untuk menarik investasi dari BUMN dan sektor swasta demi pemerataan akses air bersih bagi masyarakat secara nasional. Wapres berharap platform IWF bisa membantu pemerintah untuk mencari pendanaan non-APBN dalam pembangunan infrastruktur air bersih.
"IWF yang diluncurkan hari ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang. Layanan air bersih masuk butuh dorongan intensif," kata Ma'ruf dalam kesempatan yang sama.