Ahad 16 Oct 2022 06:10 WIB

Data Pribadi Bocor Jadi Potensi Penipuan dan Ancaman Keamanan Digital

Keamanan digital berhubungan dengan bagaimana data pribadi seseorang bisa bocor.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ilustrasi kebocoran data pribadi. (Kominfo)
Ilustrasi kebocoran data pribadi. (Kominfo)

Lewat perantara gawai yang terhubung internet setiap orang dapat berkomunikasi dan berinteraksi. Bahkan dengan itu transaksi keuangan dan belanja semakin mudah dilakukan, melakukan perbandingan harga hingga bernegosiasi. 

"Tingginya aktivitas digital membuka potensi buruk penipuan dan pencurian akun. Diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital," ujar Dosen UNITRI Malang, Asfira Rachmat saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Kamis (13/10/2022).

Secara spesifik keamanan digital juga berhubungan dengan bagaimana data pribadi seseorang bisa bocor di internet. Hal ini bisa terjadi karena jejak digital, yaitu jejak yang ditinggalkan pengguna saat beraktivitas di ruang digital seperti unggahan status, berbagi lokasi, bahkan tak sadar telah membocorkan data pribadi. Pengetahuan akan keamanan ini terkait identitas digital sebagai pengguna.

Baca Juga: Jaga Mutu Hasil Perikanan, KKP Siapkan Quality Assurance Berbasis Digital

"Berbeda dengan identitas di dunia nyata, identitas digital bukanlah suatu kesatuan karakteristik, melainkan gabungan beragam identitas parsial," sebut Asfira.

Jenis identitas digital ada yang terlihat berupa nama akun, foto pengguna, deskripsi pengguna, identitas lain yang tercantum pada akun. Kemudian ada identitas tidak terlihat, seperti password, OTP, hingga 2 Faktor Autentifikasi. 

Data pribadi juga ada yang spesifik seperti informasi kesehatan, biometrik, genetika, catatan kejahatan, data anak, data keuangan pribadi, hingga pandangan politik, yang sebaiknya hal itu tidak diketahui orang lain. Sementara ada data pribadi bersifat umum seperti nama lengkap, jenis kelamin, kewarganegaraan, agama, dan status perkawinan. Semua identitas dan data tersebut seharusnya bisa dijaga pengguna dengan tidak membagikannya. 

Lebih jauh ada berbagai cara untuk perlindungan data pribadi seperti menggunakan kata kunci yang kuat, jangan membagikan data di internet, jangan asal klik tautan, gunakan anti-virus untuk proteksi di perangkat, update aplikasi dan hapus aplikasi yang tidak dipakai, serta menghindari penggunaan mbanking dengan wifi publik. 

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Baca Juga: Etika Masyarakat Digital Pengaruhi Ekosistem Berinternet Positif

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Dosen UNITRI Malang, Asfira Rachmat, Frelancer IT dan Relawan TIK Hasbi Rivanda serta Pegiat Digital, M Andrian Dhimas. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement