Jumat 14 Oct 2022 00:40 WIB

Adopsi Strategi Baru, Marks and Spencer akan Tutup 67 Toko dalam Lima Tahun ke Depan

Marks and Spencer berencana menambah jumlah toko makanannya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Gantungan pakaian Marks and Spencer. Perusahaan berencana menutup 67 tokonya selama lima tahun ke depan sebagai bagian dari strategi agar bisa tetap untung.
Foto:

Toko-toko makanan telah menarik lebih banyak pelanggan, terutama sejak mereka menurunkan harga kisaran dasarnya. Agar tetap lebih kompetitif, M&S akan menginvestasikan 200 juta pounds untuk menurunkan harga makanannya lebih jauh, dan demikian juga di lini pakaiannya.

Dalam hal pakaian, jajaran produk olahraga Good Move yang baru, yang menjual legging seharga 27,50 pounds (sekitar Rp 475 ribu), masih terus berkembang. Sejumlah merek produk olahraga sedang dipertimbangkan untuk dimasukkan, bergabung dengan 50 merek pihak ketiga yang stabil penjualannya.

M&S sekarang menjual rangkaian busana Mamas & Papas, Joule, Clarks, dan Seasalt secara daring serta rangkaian koleksinya sendiri untuk menawarkan lebih banyak pilihan kepada pelanggan. Ini bukan satu-satunya langkah yang dilakukan peritel untuk mendiversifikasi dirinya di industri fashion.

Belum lama ini, perusahaan membeli saham mayoritas di Nobody's Child demi membawa pembeli baru dengan usia lebih muda ke Marks & Spencer. Selain itu, bisnis ini ingin meningkatkan pelanggan yang membeli barang melalui aplikasinya dari 3,9 juta menjadi 10 juta.

Faktor lain yang harus dipertimbangkan bisnis adalah biaya staf. Ini juga meningkat sekitar tujuh persen, dan M&S mengantisipasi akan tetap di bawah tekanan selama 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement