REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Anak usaha PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) yakni PT Angkasa Pura Aviasi memastikan fasilitas modern akan diterapkan di Bandara Kualanamu. Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai mengatakan fasilitas modern akan diterapkan di terminal domestik maupun internasional.
“Salah satu fasilitas baru dan modern adalah Automated Tray Retrieval Systems (ATRS) di titik security check point (SCP) untuk pengelolaan tray atau baki secara otomatis,” kata Rifai dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (25/9/2022).
Rifai menuturkan, selain itu juga akan dilakukan peningkatan kapasitas sistem teknologi informasi dan komunikasi. Peningkatan tersebut termasuk infrastruktur Airport Operational Database (AODB).
Dia menjelaskan, saat ini juga tengah dijalankan berbagai program untuk meningkatkan kenyamanan penumpang di Bandara Kualanamu. Beberapa diantaranya yakni beautifikasi terminal dan perbaikan total seluruh fasilitas.
“Perbaikan total seluruh fasilitas mencakup toilet, customer service desk atau information desk, penggantian lantai di beberapa titik, perbaikan area bermain anak, perbaikan pos keamanan, perbaikan lokasi parkir kendaraan, dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk kenyamanan traveler,” jelas Rifai.
Upaya tersebut merupakan bagian dari program Immediate Capacity Augmented (ICA). Rifai mengatakan program ICA merupakan upaya meningkatkan kapasitas terminal penumpang dalam waktu singkat.
“Program ICA ini dijalankan sebelum dimulainya pengembangan tahap satu secara menyeluruh di Bandara Kualanamu,” tutur Rifai.
Pengembangan tahap satu akan memperluas terminal penumpang dari 108.150 meter persegi menjadi 163.944 meter persegi dengan kapaasitas hingga 20 juta penumpang per tahun. Kemudian selanjutnya pengembangan tahap kedua akan memperluas terminal menjadi 192.453 meter persegi dengan kapasitas 30 juta penumpang per tahun.
Lalu tahap ketiga perluasan terminal menjadi 317.783 meter persegi dengan kapasitas 50 juta penumpang per tahun. Sementara tahap keempat memperluas terminal menjadi 400.018 meter persegi dengan kapasitas 65 juta penumpang per tahun.