REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) bakal melakukan split off atau pemisahan operasional bisnis PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum dengan holding BUMN sektor pertambangan atau MIND ID.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan saat ini Inalum dan MIND masih menjadi satu dalam holding pertambangan.
"Jadi dalam hal split off ini, nanti yang jadi holding naik ke atas, lalu kegiatan operasional tetap ada di Inalum," ujar Pahala usai peluncuran produk unggulan dari Indonesia Plantation and Forestry Research Institute (IPFRI) di Agro Plaza, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Dengan adanya split off, ucap Pahala, lebih mudah memisahkan dan menaikan status holding menjadi perusahaan yang baru.
"Kalau split off, justru holding naik ke atas karena izin-izin yang terkait pengelolaan air, kegiatan produksi di Inalum ini kita lihat lebih mudah dan tidak menimbulkan disrupsi operasional kalau tetap di perusahaan yang ada saat ini," lanjut Pahala.
Pahala menyebut aksi split off juga memberikan peluang untuk melantai di bursa efek atau IPO. Kendati begitu, Pahala belum bisa membeberkan waktu pasti terkait rencana IPO tersebut
"Nanti kita perlu lihat juga. Kalau mau, sih mau, tapi nanti lihat waktu, kondisi pasar saat ini juga belum terlalu kondusif, nanti tentu siapkan juga masuk pada lewat IPO," katanya menambahkan.