REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memperluas kerja sama dan memperkuat kolaborasi dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau LDKPI (Indonesian AID). Adapun langkah strategis baru antara kedua lembaga merupakan satu upaya pemerintah mendorong pemulihan ekonomi dengan menggenjot pertumbuhan ekspor nasional yang ditargetkan tumbuh 7,9 persen pada tahun ini.
Pada Agustus 2022, kinerja ekspor Indonesia mencatat rekor tertinggi dalam sejarah dengan mencapai 27,91 miliar dolar atau naik 30,15 persen secara tahunan (year-on-year) dan 9,17 persen secara bulanan dibandingkan Juli 2022.
LPEI sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) di bawah supervisi Kementerian Keuangan memiliki mandat salah satunya untuk mendukung perkembangan ekspor. Keberadaan LPEI merupakan perwujudan negara hadir untuk membantu para pelaku ekspor dalam hal ini khususnya UMKM yang berorientasi ekspor untuk mengembangkan dan memajukan usaha mereka hingga ke kancah global.
Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Riyani Tirtoso mengatakan LPEI memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada LDKPI atas terwujudnya nota kesepahaman ini.
“Untuk meningkatkan ekspor nasional, LPEI memberi dukungan dalam bentuk penyediaan fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi. Adanya fasilitas yang disediakan oleh LPEI, diharapkan sinergi bersama LDKPI dalam rangka optimalisasi pelaksanaan pemberian hibah ini dapat mendukung pembangunan internasional dan peningkatan ekspor nasional,” ujarnya, Rabu (21/9/2022).
Riyani mengungkapkan komitmen kedua institusi ini dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam hal penyediaan layanan dan fasilitas yang saling melengkapi dalam mendukung program ekspor nasional.
"Kami berharap ke depan, peluang kolaborasi dengan LDKPI dapat terus ditingkatkan sekaligus menciptakan manfaat yang diharapkan dapat meningkatkan peran dan kontribusi LPEI dalam mendukung kerjasama pembangunan internasional,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing menambahkan kerja sama strategis ini untuk mendukung beragam fasilitas yang dimiliki LPEI melalui kebijakan pengelolaan dana. Hal ini ditujukan untuk menjalankan program layanan yang optimal serta mendukung kebijakan fiskal pemerintah yang berkelanjutan.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor terutama pada pasar non tradisional melalui paket pembiayaan dan pemberian hibah dalam bentuk kerja sama pembangunan internasional. Pemberian hibah diharapkan dapat mendukung pengenalan dan menambah daya tarik konsumen asing khusus produk nasional,” ucapnya.