Senin 19 Sep 2022 15:17 WIB

Satgas IDI: Indonesia Sedang di Jalur yang Tepat Menuju Endemi

Satgas IDI sebut Indonesia sedang di jalur yang tepat untuk menuju endemi Covid-19.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten. Satgas IDI sebut Indonesia sedang di jalur yang tepat untuk menuju endemi Covid-19.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten. Satgas IDI sebut Indonesia sedang di jalur yang tepat untuk menuju endemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) dr Erlina Burhan mengemukakan Indonesia sedang berada di jalur yang tepat menuju fase endemi.

"Menurut statistik, suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, bahwa Indonesia salah satu negara yang baik pengendaliannya, karena terbukti angka kasus berada di kelompok yang terkontrol dibandingkan negara lain. Indonesia ada di jalur yang tepat," kata Erlina Burhan dalam temu wicara bertema "Mengapa Booster Masih Diperlukan?" yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Senin (19/9/2022).

Baca Juga

Erlina yang juga dokter dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI mengatakan WHO baru-baru ini menyatakan bahwa endemi telah di depan mata. Salah satu indikatornya adalah angka kasus yang terus menurun di berbagai negara.

"Kurva penurunan harus flat, jangan bergelombang lagi. Itu dari segi kasusnya," katanya.

Selain itu, kata dia, angka kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia juga perlu ditekan hingga angka terendah. "Yang terpenting adalah, ada kondisi masyarakat mempunyai kekebalan cukup kalau ada virus yang masuk. Itu bisa didapatkan dari vaksinasi," katanya.

Dikatakannya bahwa target menuju endemi di antaranya penularan yang menurun, angka kematian dan konfirmasi kasus yang rendah, serta cakupan vaksinasi yang tinggi sehingga dapat membawa negara segera meninggalkan pandemi.

Dokter spesialis penyakit paru-paru Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, itu mengatakan kasus di Indonesia telah menurun drastis bila dibandingkan saat gelombang Delta pada Juli 2021 dengan angka kematian tertinggi saat itu berkisar 2.000 jiwa dalam sehari.

"Pada saat varian Omicron yang sekarang kebetulan gejalanya ringan dan tingkat keparahan tidak seberat Delta, angka kematiannya tidak seberat dulu. Bahkan sekarang kian menurun kira-kira 20an orang sehari," ujarnya.

Prediksi WHO bahwa pandemi segera berakhir, kata dia, perlu didukung masyarakat dengan cara patuh terhadap protokol kesehatan serta mengakses perlindungan vaksin.

"Kalau itu bisa kita lakukan, mudah-mudahan Indonesia bisa ke arah itu (endemi)," katanya.

Karena itu, seluruh sektor masyarakat diajak terlibat untuk mengejar peluang emas endemi dengan terus mempertahankan capaian pandemi yang saat ini telah terkendali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement