REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Angka korban kecelakaan di Indonesia terbilang masih tinggi. Menteri Perhubungan mengatakan berdasarkan data setiap tahunnya terdapat 1,3 juta orang yang meninggal dalam satu tahun atau tiga ribu orang per harinya.
“Ini sangat memprihatinkan dan disayangkan. Mereka yang rata-rata berada pada usia produktif, meninggal karena kecelakaan lalu lintas,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri penutupan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2022, Kamis (15/9/2022).
Dengan adanya data tersebut, Budi terus mendorong upaya untuk menjadikan zero accident atau minimal makin berkurang jumlahnya. Budi menegaskan edukasi terkait hal tersebut harus dilakukan sejak dini.
Budi mengungkapkan saat ini PBB juga menetapkan aksi zero accident yang dimulai 2022 hingga 2030. Aksi zero accodent tersebut dilakukan dengan target menurunnya jumlah kecelakaan hingga 50 persen.
Untuk itu, Budi mengapresiasi kesuksesan kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2022. “Membiasakan keselamatan lalu lintas jalan harus dilakukan sejak dini dan ini merupakan upaya mencegah terjadinya kecelakaan," ungkap Budi.
Budi meminta pelopor keselamatan lalu lintas yang terpilih harus terus menebar kebaikan. Khususnya dengan menyampaikan edukasi keselamatan berlalu lintas sehingga diharapkan ke depannya semakin berkurang kecelakaan.
"Jadi, selamat buat adik-adik pemenang. Selain hadiah yang sudah diumumkan, setiba di rumah adik-adik akan mendapatkan sepeda," tutur Budi.
Hendro Sugiatno mengatakan sebanyak 37 peserta siswa dan siswi berasal dari 17 Provinsi. Peserta tersebut berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimatan Timur, dan Sulawesi Tengah.
“Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, dilakukan pembekalan yang dimulai pada 12 September hingga 14 September 2022,” ucap Hendro.
Hendro menuturkan para pelajar tersebut diberikan edukasi mengenai motivasi dan pengembangan diri. Begitu juga manajemen kampanye keselamatan hingga kemampuan berbicara di depan umum.