Kamis 15 Sep 2022 13:34 WIB

Pemprov DKI Sebut 64 RW Berisiko Tinggi Rawan Kebakaran

Pemprov DKI telah meluncurkan peta rawan kebakaran di DKI Jakarta

Red: Nur Aini
Suasana rumah penduduk yang terbakar di kawasan Jalan Simprug Golf Dua, Jakarta, Ahad (21/8/2022). Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak berwajib.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Suasana rumah penduduk yang terbakar di kawasan Jalan Simprug Golf Dua, Jakarta, Ahad (21/8/2022). Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak berwajib.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menyebut hingga saat ini 64 rukun warga (RW) di Ibu Kota berkategori risiko tinggi rawan kebakaran.

"Kami sudah meluncurkan peta rawan kebakaran di DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Satriadi Gunawan di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan di Jakarta hingga saat ini sebanyak 2.731 RW. Ia tidak secara khusus menyebut lokasi 64 RW itu, tetapi RW yang memiliki kategori tinggi terjadi kebakaran itu tersebar di seluruh di wilayah DKI Jakarta.

Sedangkan sisanya, kata dia, sebanyak 400 RW lainnya kategori sedang dan menengah rawan kebakaran. Ia menjelaskan RW rawan kebakaran itu berdasarkan pemetaan bersama dengan Universitas Indonesia.

Untuk menentukan RW yang rawan kebakaran itu, setiap RW harus memenuhi variabel di antaranya kelengkapan menyangkut pos pemadam kebakaran, sistem keselamatan kebakaran lingkungan (SKKL). Kemudian, tersedianya relawan, peralatan penanggulangan kebakaran, kondisi kepadatan penduduk, kondisi bangunan hingga aktivitas ekonomi yang dilaksanakan di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengungkapkan selama Januari hingga April 2022 tercatat 330 peristiwa kebakaran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, selama 2020 tercatat sebanyak 3.156 peristiwa kebakaran terjadi di Ibu Kota. Jumlah itu kemudian menurun pada 2021 mencapai total 1.535 kasus kebakaran.

Pada 2020, kebakaran paling banyak terjadi di Jakarta Barat mencapai 1.075 kasus dan pada 2020 tercatat ada 446 kasus kebakaran pada 2021. Kebakaran tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor mulai kebocoran gas, korsleting listrik hingga puntung rokok masih menyala yang dibuang sembarangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement