REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mempercepat program solar untuk para nelayan di seluruh daerah di Indonesia dan menjadikan Surabaya sebagai kota pertama untuk merealisasikan gagasan tersebut.
Erick menjelaskan, pada tahap awal sebagai pilot project program solar untuk nelayan ada tujuh kota yang sudah disiapkan. Nantinya per Desember 2022, Erick Thohir menargetkan program tersebut bisa direalisasikan untuk para nelayan di seluruh Indonesia.
“Insya Allah program ini akan dimulai di tujuh titik selama tiga bulan sebagai uji coba awal yakni di Lhoknga, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur dan awal Desember untuk seluruh Indonesia,” ujar Erick.
Eks Presiden Inter Milan itu juga menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) untuk ikut berkolaborasi menyukseskan program solar untuk nelayan. Langkah ini segera diambil Erick Thohir guna membantu masyarakat khususnya para nelayan yang terdampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Bersama Kemenkopukm, kami merumuskan program solar untuk nelayan yang tergabung dalam Koperasi Nelayan. Ini untuk membantu nelayan setelah kebijakan penurunan subsidi BBM,” ucap Erick.
Program kolaborasi BUMN dan Kemenkop UKM ini diberi nama Solar untuk Koperasi atau disingkat menjadi Solusi. Erick memastikan seluruh pihak akan bekerja keras untuk menyukseskan program tersebut.
“Kami akan bekerja keras untuk memastikan Program SOLUSI Nelayan berjalan baik,” kata Erick menambahkan.
Selain program solar untuk nelayan, Erick Thohir juga mendorong agar Kemenkop UKM menyediakan alat-alat nelayan lainnya.
Sementara BUMN melalui BRI bertugas untuk menyediakan bantuan modal kerja bagi nelayan. Selain itu Erick Thohir juga menggandeng PNM untuk memfasilitasi para istri-istri nelayan agar memiliki keterampilan dan berwirausaha untuk mengolah hasil laut atau jenis usaha lainnya untuk membantu ekonomi keluarga.