REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melalui Housing Finance Center (HFC) berupaya mendorong generasi milenial untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi developer atau pengembang perumahan yang sukses. Hal tersebut, salah satu yang dilakukan BTN yakni bekerja sama dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) mengadakan pelatihan Mini MBA di bidang properti.
Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra mengatakan saat ini backlog perumahan yang sebanyak 12,75 juta unit perlu dicarikan solusinya agar bisa berkurang secara signifikan. Salah satunya dengan menyediakan suplai rumah yang cukup banyak dibangun setiap tahunnya.
“Agar suplai rumah melimpah, maka diperlukan banyak developer yang melakukan pembangunan rumah. Inilah yang menjadi concern BTN untuk menciptakan developer-developer muda diberbagai daerah,” ujarnya dalam keterangan tulis, Ahad (28/8/2022).
Menurut Nofry, penandatangan PKS dengan SBM-ITB merupakan kelanjutan kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya terkait pelatihan Mini MBA in Property. Kesuksesan program pelatihan Mini MBA in Property dengan SBM-ITB telah mencetak sekitar 1.000 lulusan dari 15 batch.
“Kami berharap melalui penandatangangan perjanjian kerja sama kembali ini dengan kolaborasi penyelenggaran program pelatihan dan pendidikan di bidang properti dalam pelaksanaan Mini MBA in Property dapat terus berlanjut dan mampu mencetak developer-developer baru untuk melengkapi mortgage ecosystem yang dibangun oleh Bank BTN,” ucapnya.
Nofry menuturkan, pengembangan kewirausahaan bidang properti telah mendorong pertumbuhan bisnis perumahan perseroan. Maka itu BTN akan terus melakukan edukasi terhadap generasi milenial agar tertarik menjadi pengusaha properti.
Dari berbagai pelatihan wirausaha properti yang diselenggarakan HFC seperti BTN Santri Developer, School of Property Developer, Ruang Temu Property Developer dan Mini MBA in Property telah menghasilkan sekitar 2.353 pengusaha properti. Adapun jumlah tersebut diharapkan terus bertambah seiring dengan berbagai pelatihan yang dilakukan HFC bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Selain SBM-ITB, kami juga bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia serta dengan beberapa universitas di dalam negeri. Perseroan juga menjajaki program serupa untuk bekerja sama dengan universitas di luar negeri dan saat ini masih dalam proses seperti universitas di kawasan Asia dan Australia,” tuturnya.
Dalam program pelatihan dan pendidikan unggulan bidang property, HFC akan mengedepankan empat pilar pembelajaran yang komprehensif yang mencakup aspek land (pertanahan), legal (perizinan), capital (pembiayaan) dan skillset (penjualan). “Kami akan memperkuat materi pelatihan yang berkaitan dengan inovasi bisnis dan digitalisasi pembangunan perumahan,” pungkas Nofry.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemasiswaan ITB yang juga Plt Dekan SBM Jaka Sembiring mengungkapkan, inisiatif kerjasama SBM ITB dengan BTN dalam penyelenggaran pelatihan dan pendidikan properti ini diharapkan dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin bagi mitra-mitra BTN.
"Mini MBA ini merupakan satu langkah strategis karena kita bisa dengan cepat memberikan adaptasi terhadap tantangan perubahan yang begitu cepat, sementara untuk jangka panjang dalam bidang properti akan memberikan landasan-landasan yang sangat kuat secara akademis, yang tentunya disertai dalam bentuk-bentuk penelitian dan pemberdayaan masayarakat," ucapnya.
Jaka berharap sinergi SMB ITB dan BTN dapat bersama-sama memberikan sumbangsih bagi kemajuan Indonesia melalui kerjasama di bidang properti. "Kami sangat berharap kerja sama yang ditandangani ini merupakan suatu gerbang pembuka dapag kerjasama-kerjasama berikutnya," ucapnya.