Kamis 25 Aug 2022 18:31 WIB

Kioson Komersial Bidik Laba Bersih 25 Persen pada 2022

Salah satu upaya Kioson untuk bidik laba bersih adalah merilis aplikasi WMS

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Emiten berbasis teknologi online to offline yang berfokus pada pengembangan UMKM dan toko kelontong PT Kioson Komersial Indonesia Tbk membidik kenaikan pendapatan sebesar 20 persen pada 2022. CEO Kioson Andrew mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target tersebut yakni dengan merilis aplikasi Warehouse Management System (WMS).
Foto: istimewa
Emiten berbasis teknologi online to offline yang berfokus pada pengembangan UMKM dan toko kelontong PT Kioson Komersial Indonesia Tbk membidik kenaikan pendapatan sebesar 20 persen pada 2022. CEO Kioson Andrew mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target tersebut yakni dengan merilis aplikasi Warehouse Management System (WMS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten berbasis teknologi online to offline yang berfokus pada pengembangan UMKM dan toko kelontong PT Kioson Komersial Indonesia Tbk membidik kenaikan pendapatan sebesar 20 persen pada 2022. CEO Kioson Andrew mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target tersebut yakni dengan merilis aplikasi Warehouse Management System (WMS).

"Kami memprediksi kenaikan pendapatan hingga 20 persen dengan laba bersih ditargetkan 25 persen pada akhir tahun," ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (25/8/2022). Andrew menyampaikan, aplikasi WMS telah terintegrasi ke semua marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, Blibli dan Lazada, serta berbagai pihak ketiga logistik, antara lain J&T, JNE, Sicepat, AnterAja dan lainnya.

Dia meyakini, kehadiran aplikasi WMS tersebut akan semakin mempermudah para pelaku usaha dalam melakukan jual beli secara daring."Aplikasi WMS KIOS akan membawa kemudahan bagi UKM dalam bertransaksi online. Terlebih, kami menambahkan fitur sameday delivery dengan ongkir yang murah karena gudang KIOS sudah tersebar banyak tempat," kata Andrew.

Perusahaan baru saja meluncurkan layanan sameday delivery yang menjangkau 25 kota di seluruh Indonesia usai menggandeng 350 brand usaha kecil dan menengah (UKM) ke dalam ekosistem miliknya. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perusahaan tahun 2021, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,5 miliar. Angka ini terbalik dari 2020 yang mengalami kerugian mencapai Rp 41,9 miliar.

Kemudian laba kotor turut meningkat 124 persen menjadi Rp 15,3 miliar (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Didirikan pada Juni 2015, Kioson pertama kali diperkenalkan ke publik dengan meluncurukan beta-testing pada 300 tablet dengan aplikasi Kioson.

Pada 2016, Kioson menjadi 10 Finalis Top di Piala Dunia Startup. Sebagai bagian dari upayanya untuk menjadi perusahaan O2O yang terus memberikan layanan lengkap kepada mitranya, Kioson telah berhasil mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai startup go public pertama di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement