Senin 22 Aug 2022 09:55 WIB

Arab Saudi Peringkat Ketiga Negara Tujuan Migran

Arab Saudi menjadi tujuan komersial dan investasi di seluruh dunia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Friska Yolandha
Riyadh Season di Riyadh, Arab Saudi. Arab Saudi menduduki peringkat ke-3 sebagai tujuan bagi para migran selama dua tahun berturut-turut.
Foto: Saudi Gazette
Riyadh Season di Riyadh, Arab Saudi. Arab Saudi menduduki peringkat ke-3 sebagai tujuan bagi para migran selama dua tahun berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menduduki peringkat ke-3 sebagai tujuan bagi para migran selama dua tahun berturut-turut. Menurut World Migration Report 2022 yang dirilis oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM), Arab Saudi menjadi tujuan komersial dan investasi di seluruh dunia.

Alhasil, ada 13,5 juta ekspatriat yang bekerja di wilayah Kerajaan. Laporan tersebut juga mengungkapkan, sejak tahun 1970, AS telah menjadi negara tujuan utama para migran, seperti dilansir Gulf News, Ahad (21/8/2022).

Baca Juga

Sejak itu, jumlah orang asing yang tinggal di negara itu meningkat lebih dari empat kali lipat dari kurang dari 12 juta pada 1970 menjadi mendekati 50,6 juta pada tahun 2019.

Jerman, tujuan utama kedua bagi para migran, juga mengalami peningkatan selama bertahun-tahun dari 8,9 juta pada 2000 menjadi hampir 16 juta pada 2020. Lalu Saudi berada di urutan ketiga dengan 13,5 migran dan diikuti oleh Rusia, Inggris, Prancis, UEA, dan Kanada.

Awal bulan lalu, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengatakan Arab Saudi diperkirakan akan memiliki populasi mencapai 50 hingga 60 juta pada 2030. Dari total jumlah itu, dia menuturkan, setengahnya adalah orang asing.

Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) juga menyampaikan, Riyadh akan menampung populasi 25 juta, sementara NEOM akan dihuni 10 juta orang. NEOM adalah megaproyek Kerajaan Arab Saudi setelah Pangeran MBS mempublikasikan rencana kota linier sepanjang 170 kilometer itu.

Di dalamnya terdapat bagian kota yang disebut The Line yang diklaim mampu menampung lebih dari 9 juta orang. Menurut pemerintah Arab Saudi, The Line akan mewujudkan bagaimana komunitas perkotaan di masa depan dalam lingkungan yang bebas dari jalan, mobil, dan emisi.

Wilayah itu dirancang 100 persen untuk pejalan kaki dan untuk energi terbarukan yang memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan individu. Pemukiman nantinya akan dibatasi pada tapak seluas 34 kilometer persegi untuk mengurangi perambahan infrastruktur ke alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement