REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi sekaligus Dosen Ekonomi Politik Internasional, Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Poppy Sulistyaning Winanti menilai masuknya 20 BUMN dalam Fortune Indonesia 100 membuktikan keberhasilan transformasi di perusahaan pelat merah.
"Dengan masuknya BUMN di Fortune Indonesia 100 maupun Fortune Global 500 tak dipungkiri karena keberhasilan dalam menjalankan transformasi BUMN," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (15/8/2022).
Transformasi BUMN yang dilakukan oleh Erick Thohir, misalnya penerapan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan BUMN. Hal itu juga menandakan transformasi BUMN berjalan sesuai rencana dan mendapat apresiasi dari lembaga internasional.
Sebagaimana diketahui, selain 20 BUMN masuk dalam Fortune Indonesia 100 sebagai perusahaan yang membukukan pendapatan terbesar di Indonesia untuk satu tahun fiskal, Pertamina juga masuk ke dalam Fortune Global 500 sebagai perusahaan yang memiliki pendapatan terbesar untuk satu tahun fiskal.
Perusahaan yang masuk ke dalam Fortune Global 500 dan Fortune Indonesia 100 harus melalui tahapan asesmen ketat. Oleh karena itu, hasil yang dikeluarkan Fortune memiliki objektivitas yang tinggi dalam menilai kinerja suatu perusahaan.
"Terlepas dari berbagai keterbatasan, kendala dan persoalan yang saat ini dihadapi perusahaan BUMN, namun masuknya BUMN ke Fortune Indonesia 100 dan Fortune Global 500 membuktikan kinerja BUMN ada peningkatan yang signifikan," kata Poppy.
Masuknya beberapa perusahaan BUMN di Fortune Indonesia 100 dan Fortune Global 500 harus menjadi motivasi bagi BUMN lain untuk dapat masuk ke jajaran perusahaan yang memiliki pendapatan besar.
Agar BUMN lainnya bisa masuk ke dalam Fortune 100 yang memiliki kinerja keuangan cukup baik, maka setiap perusahaan pelat merah harus terus menjalankan transformasi BUMN.
Termasuk melakukan efisiensi dan melakukan GCG yang baik. Sebab, jika tidak, perusahaan BUMN akan sulit untuk masuk ke dalam Fortune Indonesia 100 atau Fortune Global bila tidak menerapkan hal itu.
"BUMN yang lain perlu didorong untuk segera menerapkan transformasi BUMN, melakukan efisiensi dan melakukan GCG," ujarnya.