REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan kembali betapa pentingnya memiliki kapabilitas oleh setiap orang. Kapabilitas ini, kata dia, jauh lebih mahal daripada uang. Bila kapabilitas setiap orang mumpuni maka uang akan datang dengan sendirinya.
Erick Thohir juga selalu mengajarkan tentang kapabilitas kepada anak-anaknya. Dan, kapabilitas ini kadang tidak harus diperoleh dari pendidikan formal. Dia bisa didapat lewat belajar mandiri seperti yang ditunjukkan oleh putrinya.
"Anak saya itu, umur 15 tahun, tiba-tiba main banjo, gitar kecil. Saya juga bingung-bingung. Enggak pernah kasih uang les. Dia belajar di internet," ucap Erick Thohir dalam unggahan di akun instagram resminya @erickthohir pada Sabtu (23/7/2022).
Menurut Erick, dengan kemajuan teknologi sekarang ini, setiap orang bisa mempelajari hal-hal baru di internet. Itu salah satu cara pembelajaran untuk meningkatkan kapabilitas.
"Dan kapabilitas itu lebih mahal dari uang. Percaya. Uang akan datang kalau kapabilitas kita, produk kita, diakui," jelas Erick.
Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan, Erick Thohir menceritakan bahwa memiliki kapabilitas adalah salah satu nilai hidup yang diwariskan oleh ayahnya, H Mochamad Thohir, kepada anak-anaknya. Sejak kecil, Erick Thohir dan kedua kakaknya selalu ditanamkan betapa pentingnya memiliki nilai kapabilitas ini oleh ayahanda tercinta.
Dua nilai lainnya yang merupakan warisan dari sang ayah adalah akhlak dan menjaga nama baik. Nilai-nilai ini, termasuk memilik akhlak yang bagus dan nama baik, tidak bisa dihargai dengan uang. Kepada anak-anaknya Mochamad Thohir menasihati anak-anaknya untuk tidak boleh ribut hanya karena masalah uang.
"Saya juga ingin meniru hal-hal kecil yang biasa beliau lakukan, tapi maknanya besar," ucap Erick yang juga pendiri Mahaka Media dalam sebuah kesempatan.
Karena itu pula, Erick Thohir menerapkan nilai akhlak ini dalam memimpinnya di Kementeri BUMN. Namun akhlak di sini maknanya diperkaya. Akhlak bukan hanya berarti kelakuan dan budi pekerti, tetapi diperluas menjadi Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.