REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsep utama perniagaan saat ini terus bergeser ke dunia digital. Tak pelak, siapapun pelaku usaha yang mampu mengombinasikan keuletan dan kemampuan memanfaatkan dunia internet dengan baik, maka kesuksesan ada di depan mata.
CEO sekaligus pendiri bisnis busana 'Monomolly', Monica Amadea misalnya. Ia kini tengah menikmati kesuksesan sebagai pengusaha muda yang berhasil membawa produk fesyen lokal ke level Internasional.
Sosok berusia 26 tahun ini menuturkan, ia merintis jenama Monomolly sejak kuliah di Bandung pada 2016. Pada awalnya, ia memulai bisnis baju untuk tambahan biaya kuliah dan hidup sehari-hari. "Saya masih ingat, saat itu saldo di ATM tinggal dua juta rupiah. Dari modal inilah saya mulai mengembangkan bisnis clothing," ujarnya.
Monica mengawali Monomolly dari bisnis kecil-kecilan sebagai reseller baju wanita trendy. Lalu ia mencoba membuat produk baju sendiri dan menjualnya di platform e-commerce pada tahun 2017.
Salah satu alasan yang membuatnya masuk ke platform digital adalah karena target pasarnya kebanyakan sudah melek teknologi dan terbiasa berbelanja di e-commerce.
"Masuk ke dalam platform digital untuk mengembangkan bisnis menjadi salah satu pilihan terbaik buat kemajuan bisnis saya," kata Monica dilansir dari Antara, Sabtu (23/7/2022).
Dia memiliki misi untuk menghadirkan pilihan pakaian perempuan yang inklusif bagi semua ukuran tubuh perempuan. Dari awalnya hanya memproduksi satu ukuran, saat ini sudah memproduksi empat ukuran, bahkan baju untuk yang memiliki berat 100 kilogram.
Lewat Monomolly, Monica mengaku memiliki misi untuk menghadirkan pilihan pakaian perempuan yang inklusif bagi semua ukuran tubuh perempuan.
“Banyak yang minta keluarin big size karena mereka suka model Monomolly tapi gak ada ukurannya. Ya udah, aku sekalian coba produksi yang bisa sampai 100 klogram. Jadi buat wanita yang curvy atau big size tetap bisa cantik dan stylish," kata dia.
Monica mengungkapkan, salah satu kunci dalam kesuksesan bisnisnya adalah keberanian dan spontanitas. Ia cenderung berani mengeksekusi ide yang muncul begitu saja pada suatu waktu dan ternyata membuahkan hasil.
Ia mengenang kesuksesan menjual salah satu produk Monomolly pada 2020 lalu. Baju ini bisa terjual sampai ribuan potong hanya dalam hitungan detik di salah satu marketplace. Monica mengaku membuat model baju ini setelah menonton salah satu drama Korea.
Setelah menyaksikan episode pertama, Monica langsung terinspirasi membuat setelan blazer yang dikenakan salah satu peran dalam drama tersebut. Sepekan kemudian hampir bersamaan dengan penayangan episode terbaru, produk blazer keluaran Monomolly pun diluncurkan.
Berkat antusiasme publik terhadap drama tersebut, produk ini pun ikut laku keras hingga terjual belasan ribu pasang. "Notifikasi penjualan di appsnya luar biasa. Dapet banget hype-nya, sampai pas dramanya selesai itu kita udah jual belasan ribu pieces," kata Monica.