Rabu 20 Jul 2022 21:12 WIB

PPIH Makassar Antisipasi Efek Kerumunan Saat Kepulangan Haji

PPIH melakukan langkah-langkah untuk menekan risiko penularan Covid-19.

Petugas membantu mendorong kursi roda yang diduduki seorang jamaah calon haji berkebutuhan khusus di Bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (28/6/2022). Sebanyak 323 jamaah calon haji dari berbagai wilayah di Papua Barat diberangkatkan secara bertahap melalui Bandara DEO Sorong menuju Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan.
Foto: ANTARA/Olha Mulalinda
Petugas membantu mendorong kursi roda yang diduduki seorang jamaah calon haji berkebutuhan khusus di Bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (28/6/2022). Sebanyak 323 jamaah calon haji dari berbagai wilayah di Papua Barat diberangkatkan secara bertahap melalui Bandara DEO Sorong menuju Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Makassar mengantisipasi efek kerumunan pada masa penjemputan jamaah haji di asrama haji terhadap risiko penularan COVID-19.Ketua PPIH Embarkasi/Debarkasi Makassar Khaeroni di Makassar, Rabu, mengatakan bahwa PPIH melakukan langkah-langkah untuk menekan risiko penularan COVID-19 pada masa penjemputan jamaah haji.

"Langkah antisipasi pasti kami lakukan, apalagi saat penjemputan jamaah haji. Di Indonesia, Sulsel adalah salah satu provinsi di mana saat pemberangkatan dan penjemputan itu pengantar hajinya sangat banyak. Inilah yang akan kami antisipasi agar tidak terjadi kerumunan berlebih," katanya.

Baca Juga

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa PPIHakan melakukan pengawasan untuk memastikan protokol pencegahan COVID-19 diterapkan pada masa penjemputan jamaah haji."Mungkin hampir semua sudah divaksin. Saat penjemputan jamaah haji nanti, setiap orang harus memakai masker, apakah itu penjemput, panitia penyelenggara ibadah haji, maupun jamaah haji yang baru tiba. Semuanya wajib memakai masker," katanya.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan risiko penularan COVID-19 berpotensi terjadi pada saat penjemputan jamaah haji oleh keluarga/ kerabat dan pada saat jamaah haji tiba di daerah tempat tinggal."Sudah menjadi tradisi bahwa yang menjemput seorang (anggota) jamaah haji tidak hanya satu orang, bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih. Andai kata satu orang dijemput oleh dua sampai tiga mobil, satu mobil berisi empat sampai lima orang, bisa dilihat berapa orang yang akan berkerumun di situ," katanya.

"Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi. Kerabat dan saudara jamaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan," ia menambahkan.

Khaeroni mengatakan, jamaah haji kelompok terbang pertama yang berasal dari Kota Makassar, Kota Parepare, dan Kabupaten Soppeng dijadwalkan tibadi Debarkasi Makassar (UPG) pada 28 Juli 2022 pukul 16.40 WITA menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA1201.

Guna meminimalkan risiko penularan COVID-19, PPIH tingkat kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan sudah menyiapkan skema penjemputan langsung menggunakan sarana transportasi darat bagi jamaah haji dari daerah masing-masing setelah proses penerimaan dan pemeriksaan kesehatan di Asrama haji Sudiang Makassar selesai.PPIHmenyiapkan asrama haji bagi jamaah dari luar Provinsi Sulawesi Selatan yang membutuhkan tempat transit sebelum dipulangkan ke provinsi asal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement