Rabu 20 Jul 2022 16:57 WIB

DKI Pertimbangkan Usulan Polda Metro Soal Pengaturan Jam Keberangkatan Pekerja dan Pelajar

Jam keberangkatan pekerja dan pelajar diusulkan diatur tidak pada jam yang sama.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Kamis (14/7/2022). (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Kamis (14/7/2022). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sudah mendiskusikan usulan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terkait pengaturan jam kerja bagi karyawan agar lebih mudah mengatur kemacetan jalan-jalan di Jakarta. Jam keberangkatan pekerja dan pelajar diusulkan untuk diatur.

"Pernah didiskusikan bahkan anak sekolah juga pernah didiskusikan untuk diatur jam masuknya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Walau menyebut sudah pernah didiskusikan, Riza belum bersedia menerangkan bagaimana hasil dari diskusi tersebut. Namun untuk usulan dari kepolisian itu, Riza menyebut bahwa pihaknya akan mempertimbangkan dengan melihat sejauh mana kemacetan itu terjadi akibat jam masuk yang bersamaan.

"Saya kira usulan itu akan jadi masukan untuk kami. Nanti akan kami pertimbangkan dengan melihat sejauh mana kemacetan itu diakibatkan jam masuk/kerja dan pulang yang sama kan gitu ya," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyiapkan sejumlah program untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Salah satunya jam keberangkatan pekerja diatur supaya tidak menumpuk pada jam yang sama.

Usulan ini berangkat dari hasil analisisnya terkait kemacetan Jakarta pada jam rawan pagi hari. Dari hasil pengamatannya, mobilitas pekerja hingga pelajar berangkat pada jam bersamaan, sehingga mengakibatkan kemacetan di jalan.

"Sekarang gini, jam enam sampai sembilan pagi kan padat di Jakarta. Nah, jam sembilan sampai jam dua siang agak lengang di Jakarta. Maksud saya, jam sembilan pagi ini ada pengaturan kegiatan masyarakat," kata Latif.

Menurut Latif, usulan itu tengah dikaji dengan matang. Pihaknya akan segera menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait.

"Kita akan adakan koordinasi, kita rapatkan. Bila perlu, kalau masyarakat yang bisa kerja malam, ya malam, biar jangan semuanya siang semua. Sekarang kan sudah ada pembatasan gage. Kita sekarang mengusulkan untuk pembagian jam waktu operasional kerja mereka," ujar Latif.

Latif menjelaskan kepadatan lalu lintas yang terjadi di Jakarta akibat seragamnya kegiatan pekerja dan sekolah di Jakarta. Dia mengupayakan agar adanya peraturan yang bisa membagi waktu aktivitas di masyarakat, sehingga mobilitas di jalan bisa terurai.

"Saya mengusulkan mengatur aktivitas kerja mereka. Seperti kelompok anak sekolah mereka aktivitasnya kan jam 7 pagi, kelompok pekerja esensial mereka apel di kantor jam delapan, jam sembilan. Nah, yang kritikal jam 10 atau jam 11 siang, sehingga mereka akan berangkatnya tidak bersama-sama. Jadi saya ingin melakukan koordinasi ini," ucap Latif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement