Jumat 15 Jul 2022 14:13 WIB

Rasio Utang Makin Kecil, BUMN Indonesia Semakin Baik dan Sehat

Erick Thohir menyebut saat ini posisi utang-utang BUMN sudah sangat sehat

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir menilai, salah satu kunci sukses sebuah badan usaha adalah laporan keuangan yang baik dan prudent atau terpercaya. Karena itu, Erick Thohir melakukan transformasi keuangan di BUMN guna memastikan bahwa sistem keuangan di semua BUMN harus efisien, transparan, dan profesional.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir menilai, salah satu kunci sukses sebuah badan usaha adalah laporan keuangan yang baik dan prudent atau terpercaya. Karena itu, Erick Thohir melakukan transformasi keuangan di BUMN guna memastikan bahwa sistem keuangan di semua BUMN harus efisien, transparan, dan profesional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menilai, salah satu kunci sukses sebuah badan usaha adalah laporan keuangan yang baik dan prudent atau terpercaya. Karena itu, Erick Thohir melakukan transformasi keuangan di BUMN guna memastikan bahwa sistem keuangan di semua BUMN harus efisien, transparan, dan profesional.

"Tata kelola keuangan yang baik adalah kunci sukses sebuah badan usaha. Maka, transformasi keuangan di BUMN harus dikelola efisien, transparan, dan profesional, sehingga bisa tepat sasaran. Menjadi gerbang bagi penyehatan BUMN agar bisa berkontribusi maksimal untuk masyarakat," kata Erick Thohir dalam unggahan di akun instagram resmi @erickthohir pada Kamis (14/7).

Dalam video yang dibagikan dalam unggahan tersebut, Erick Thohir menegaskan bahwa posisi utang BUMN-BUMN Indonesia saat ini sudah sangat sehat. Pasalnya posisi utang terhadap modal jauh di bawah ketentuan minimal lembaga rating.

Saat ini, modal BUMN Indonesia mencapai Rp 4.400 triliun, sedangkan utangnya hanya Rp 1.573 triliun. Artinya, utang ini hanya 35 persen dari modal. "Lembaga rating kan kemarin baru mengeluarkan bahwa BUMN kita semakin baik. Rasio utang itu maksimal kalau bisa di 45 persen. Alhamdulilah kita sudah menurunkan dari 39 persen ke 35 persen. Modal yang ada di BUMN itu kurang lebih ada Rp 4.400 triliun, tetapi dengan total utang Rp 1.573 triliun. Jadi, sehat gitu," tegas Erick Thohir.

Apa yang terjadi di BUMN itu, lanjut Erick Thohir, justru berbanding terbalik dari praktik umum di dunia usaha. Pasalnya, di dunia usaha biasanya posisi utang 60 persen, sedangkan modal hanya 40 persen. 

"Ini kita 35 persen utang, 65 persen modal," papar Erick Thohir. 

Dia meneruskan, "Dikonotasikan banyak utang, banyak utang, ya ada kalau dilihat hanya utangnya yang Rp 1.500-an triliun. Tetapi kalau modalnya Rp 4.400 triliun ya kan mustinya ini sesuatu yang baik. Dan penurunan 4 persen rasio utang itu ya tidak mudah." 

Lebih lanjut Erick Thohir menjelaskan, sehatnya BUMN yang ditandai dengan menurunnya rasio utang itu  terjadi karena dia sangat gencar melakukan efisiensi, transparansi, dan profesionalisme di semua sektor bisnis BUMN. 

"Dan juga yang terpenting adalah terjadi perubahan bisnis model. Pascacovid ini, semua bisnis model berubah. Nah ini kan di dunia bisnis, biasa terjadi," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement