Kamis 14 Jul 2022 18:18 WIB

Realisasi Pengeboran Sumur SKK Migas Capai 348 Sumur

Realisasi pengeboran sumur SKK Migas tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2021

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga Juni 2022 realisasi jumlah sumur pengembangan yang telah dibor mencapai 348 sumur atau mencapai 44 persen dari target sebanyak 790 sumur. Hasil tersebut melampaui jumlah sumur pengembangan yang dibor pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 186 sumur.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga Juni 2022 realisasi jumlah sumur pengembangan yang telah dibor mencapai 348 sumur atau mencapai 44 persen dari target sebanyak 790 sumur. Hasil tersebut melampaui jumlah sumur pengembangan yang dibor pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 186 sumur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga Juni 2022 realisasi jumlah sumur pengembangan yang telah dibor mencapai 348 sumur atau mencapai 44 persen dari target sebanyak 790 sumur. Hasil tersebut melampaui jumlah sumur pengembangan yang dibor pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 186 sumur.

“Upaya untuk meningkatkan produksi migas nasional terus dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), jumlah sumur pengembangan yang telah dibor tahun ini jumlahnya hampir dua kali lipat dari jumlah sumur tahun lalu. Masifnya kegiatan pengeboran sumur pengembangan menjadi fokus utama SKK Migas karena akan berkontribusi langsung terhadap peningkatan produksi migas nasional,” kata Benny Lubiantara, Deputi Perencanaan SKK Migas, Kamis (14/7).

Menurut dia realisasi pengeboran sumur pengembangan tersebut masih sejalan dengan rencana SKK Migas di tahun 2022 meskipun masih ada beberapa kendala dalam perizinan dan ketersediaan rig yang menyebabkan beberapa keterlambatan kegiatan pengeboran.

“Namun dengan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan pemangku kepentingan, SKK Migas berhasil meminimalisir keterlambatan realisasi pengeboran. Kami berharap kedepan para pemangku kepentingan dapat terus memberikan dukungannya untuk kegiatan hulu migas” ujarnya.

Benny menuturkan hasil yang diperoleh dari sumur-sumur yang telah dibor cukup menggembirakan. Terdapat empat sumur pengembangan baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang mulai dibor pada April 2022 yang berhasil memberikan laju alir awal produksi untuk masing-masing sumur melebihi 1.000 barel minyak per hari (BPH).

“Keempat sumur tersebut berasal dari Lapangan Petani di WK Rokan, ada 22 sumur pengembangan yang akan dibor sepanjang tahun 2022. Status saat ini sudah ada 11 sumur yang onstream dengan total laju alir awal produksi sebesar 6.760 BPH, hasil ini jauh melampaui target perkiraan produksi yakni 2.192 BPH,” ungkap Benny.

Mengacu pada hasil tersebut, Benny mengatakan pihaknya optimis akan dapat memperoleh tambahan produksi minyak yang cukup signifikan melalui masifnya pengeboran sumur pengembangan yang dilakukan di WK Rokan.

“Kami melihat potensi di WK Rokan masih cukup besar dan penting untuk mendukung capaian produksi nasional tahun ini, contohnya empat sumur tersebut masing-masing dapat berproduksi lebih dari 1.000 BPH, untuk itu SKK Migas bersama PHR (Pertamina Hulu Rokan) berupaya agar realisasi pengeboran sumur pengembangan di WK Rokan dapat mencapai target tahun 2022,” pungkas Benny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement