Selasa 12 Jul 2022 17:10 WIB

Kementan Targetkan Produksi 1 Juta Benih Kelapa

Kelapa dikembangkan karena perawatannya mudah dan budidaya yang mudah di lahan sempit

Rep: dedy darmawan nasution/ Red: Hiru Muhammad
kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo Sumarni Panikkai (kiri) meninjau benih kelapa di Tilong Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (26/5/2022). Sebanyak 10.000 benih kelapa varietas Molowahu didistribusikan kepada kelompok tani di Kabupaten Gorontalo Utara oleh BPTP Gorontalo, dalam rangka mendorong perekonomian petani dan pencegahan erosi di lahan miring.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo Sumarni Panikkai (kiri) meninjau benih kelapa di Tilong Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (26/5/2022). Sebanyak 10.000 benih kelapa varietas Molowahu didistribusikan kepada kelompok tani di Kabupaten Gorontalo Utara oleh BPTP Gorontalo, dalam rangka mendorong perekonomian petani dan pencegahan erosi di lahan miring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bergerak cepat menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan dan menyebarkan benih kelapa genjah varietas pandan wangi Sumatera Utara (Sumut). Menindaklanjuti arahan tersebut, Kementan menargetkan produksi 1 juta benih kelapa yang akan difokuskan di beberapa daerah di Sumut dan Jawa.

"Berapa produksi benih kelapa yang bisa ditargetkan dalam waktu dekat? Kita maksimalkan sampai 1 juta benih kelapa dan sebarkan ke daerah lain seperti Jawa, Sumatera terutama kita maksimalkan di Nias," kata Syahrul dalam pernyataan resminya, Selasa (12/7/2022). 

Baca Juga

Syahrul mengatakan arahan Presiden Jokowi tersebut secara langsung disampaikan pada saat meninjau proses penelitian minyak makan merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Kota Medan. 

Pengembangan kelapa didorong untuk dikembangkan karena cara perawatannya mudah dan budidaya dapat dilakukan dilahan sempit seperti dipekarangan rumah dan taman sehingga diharapkan hal ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Jadi kelapa ini rasanya enak untuk dikonsumsi dan pohonnya tidak tinggi. Namun buahnya banyak jadi bisa dikembangkan di lahan sempit perkotaan. Sumber pendapatan masyarakat bisa lebih beragam lagi," cetusnya.

Lebih lanjut, Syahrul menegaskan kelapa genjah ini akan dikembangkan 100 hingga 200 ribu batang di Pulau Nias. Tidak hanya Nias, tapi juga di daerah lain sehingga juga mengajak Pemerintah Provinsi Sumut bersinergi dengan Kementan untuk mengembangkan kelapa ini di semua daerah kabupaten/kota.

"Dirjen Perkebunan akan memfokuskan pengembangan kelapa ini. Selain Nias, kembangkan juga 100 ribu hingga 200 ribu batang pohon kelapa di Bojonegoro, di daerah Jawa lain juga, segera buatkan," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menegaskan siap bergerak cepat merealisasikan target produksi 1 juta benih kelapa genjah pandan wangi. Langkah nyata yang disiapkan adalah melakukan koordinasi dan percepatan pelepasan varietas benih kelapa genjah pandan wangi serta percepatan proses sertifikasi. 

"Dengan begitu, yang produksi kelapa genjah pandan wangi ini tidak hanya 1 penangkar, tapi diproduksi oleh beberapa penangkar sehingga target produksi 1 juta bibit cepat terealisasi sesuai target," kata dia. 

Pengelola CV Bumi Mitra, Zulham mengatakan kelapa genjah asal Sumut merupakan kelapa yang dikonsumsi sebagai kelapa muda. Memiliki keunggulan antara lain kadar kemanisan air buah 6,25 - 8 persen brix. 

"Selain itu aroma air dan daging buah muda wangi, rasa air dan daging buah beraroma. Jumlah buah dalam satu pohon sebanyak 200 butir per batang pohon pertahun. Untuk tanaman kelapa genjah pandan wangi mulai panen pada umur 3 tahun," ujarnya.

Zulham menjelaskan pengembangan komoditas kelapa genjah ini sangat menguntungkan. Saat ini harga kelapa genjah pandan wangi mencapai 20 ribu hingga 30 ribu per butir sehingga pasti mampu berkontribusi menaikkan pendapatan masyarakat jika digarap secara serius.

"Kita akan upayakan target produksi benih kita meningkat dan mudah mudahan semua bisa lulus sertifikasi benih sehingga budidaya bisa diperluas lagi," ujar dia. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement