Jumat 08 Jul 2022 10:42 WIB

Menkominfo Dorong Diskusi Transformasi Berbasis Digital Melalui Presidensi G20

Isu transformasi digital semakin penting seiring peningkatan inovasi teknologi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Johnny G Plate.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Johnny G Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mendorong diskusi antarpemangku kepentingan baik publik dan privat mengenai beragam isu global, termasuk transformasi berbasis digital. Johnny menilai pembahasan isu transformasi berbasis digital secara lintas sektor makin penting seiring peningkatan inovasi teknologi digital dalam menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Saya percaya bahwa kita semua telah menyaksikan bagaimana teknologi digital telah membantu masyarakat kita tumbuh dan pulih setelah Pandemi Covid-19," kata Johnny dalam siaran persnya usai hadir dalam B20-G20 Dialogue: Digitalization Task Force, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga

Johnny menjelaskan, ada beberapa poin penting yang harus ditingkatkan dalam digitalisasi dan kemajuan internet di negara berkembang. Menurutnya, dengan kondisi itu, laju digitalisasi pasar global akan menghasilkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

"Dunia saat ini dan seterusnya akan didigitalkan. Digitalisasi akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang besar di tahun-tahun mendatang, dimana valuasi pasar transformasi digital diproyeksikan tumbuh dari sekitar USD 520 miliar pada tahun 2021 menjadi lebih dari USD 1,24 triliun pada tahun 2026," kata dia.

Johnny menyatakan, ada potensi perluasan bisnis berbasis digital dalam waktu dekat dengan adanya inovasi digital. Diperkirakan 70 persen penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis berbasis digital pada tahun 2030.

"Beberapa di antaranya diproyeksikan melalui aplikasi mobil tanpa pengemudi, meningkatkan portabilitas untuk identitas digital melalui web 5.0 dan masih banyak lagi," katanya.

Terlepas dari potensi pemanfaatan teknologi yang menjanjikan, Johnny menilai ekosistem digital perlu memperhatikan beragam tantangan yang ada. "Salah satunya masih adanya kesenjangan digital, dimana hanya 20 persen orang yang memiliki akses untuk terhubung ke internet di negara-negara kurang berkembang dan kesenjangan gender di industri digital masih berlanjut di seluruh dunia," kata dia.

Karenanya, Kemenkominfo mendorong upaya bersama secara serius dalam menjembatani kesenjangan yang ada. Terutama di tengah pandemi Covid-19 dan situasi geopolitik yang sedang berlangsung yang mengakibatkan terganggunya rantai pasokan makanan dan energi, kenaikan harga yang turut menambah dampak atas krisis ekonomi.

“Kita justru berada diambang mempertaruhkan janji manis pada digitalisasi bagi mereka yang tertinggal, yang telah kita rasakan. Karena itu, meningkatkan pentingnya upaya kolaboratif untuk menghadirkan kesejahteraan publik pun perlu ditingkatkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement