Sabtu 18 Jun 2022 10:26 WIB

Di Ponpes Nuris Mojokerto, Menteri BUMN Disambut Poster 'Erick Thohir Otw RI 1'

Erick Thohir disambut dengan poster "Otw RI 1" di Mojokerto.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

Mojokerto - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan gedung olahraga dan peletakan batu pertama trensains Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) di Desa Jabon Tegal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jumat (17/6/2022) malam. Mantan pemilik klub Inter Milan ini datang sekitar pukul 19.00 WIB. Ia disambut langsung Pengasuh Ponpes Nurul Islam KH Ahmad Siddiq. Tampak pula Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Wakil Bupati Muhammad Al Barra serta Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar.

Saat masuk ke area ponpes, tampak santri membentangkan poster bertuliskan "Erick Thohir Otw RI 1". Beberapa orang juga berteriak "presiden", sebelum Erick Thohir memberikan sambutan. Teriakan itu kembali terdengar saat Erick Thohir hendak meninggalkan area Ponpes Nurul Islam usai peresmian gedung olahraga dan peletakan batu pertama pembangunan Mts trensains.

Dalam sambutannya, pengasuh Ponpes Nuris mengatakan Erick Thohir merupakan bagian dari santri Indonesia. Erick Thohir juga dipercaya menjadi dewan pembina Majelis Sholawat At-Thohiriyah dan akan ada di 17 kabupaten di Jawa Timur.

"Indonesia akan lebih maju, lebih bermartabat menjadi negara yang disegani bilamana dipimpin santri. Bapak Erick Thohir ini bagian dari santri," kata KH Ahmad Siddiq, Jumat (17/6/2022) malam.

Dalam sambutannya, Erick Thohir menjelaskan saat ini banyak pihak-pihak yang ingin mengubah Indonesia yang dikenal menjadi tidak dikenal dan memperjualbelikan perbedaan bukan persamaan sebagai bangsa.

"Indonesia telah mempunyai pondasi ideologi yakni Pancasila, NKRI. Padahal saat Covid, kita membuktikan justru dengan perbedaan, kita bisa bergotong-royong menanggulangi covid secara bersama-sama," ungkapnya.

Masih kata Erick Thohir, Indonesia merupakan negara dengan umat Muslim terbesar di dunia. Namun tidak masuk 10 besar industri halal.

"Kami sampai hari ini walaupun umat Muslim terbesar dunia, pada kenyataannya tidak masuk 10 besar industri halal dunia. Yang masuk Amerika, Taiwan dan Brazil. Siapa yang salah? Tidak perlu saling menyalahkan, yang ada kita harus instrospeksi diri sebagai umat dan harus menggulirkan yang namanya ekonomi syariah," pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement