REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Danone Indonesia meraih penghargaan dalam ajang Sustainable Business Award (SBA) Indonesia yang diselenggarakan pada Kamis, 2 Juni 2022.
SBA adalah sebuah ajang penghargaan yang memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap keunggulan dalam keberlanjutan perusahaan di lima negara yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand.
SBA bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan praktek terbaik bisnis berkelanjutan dan menunjukkan bisnis berkelanjutan menguntungkan perusahaan, lingkungan, dan semua pemangku kepentingan.
Dalam penghargaan SBA 2022 yang mencakup periode 2020/2021, Danone Indonesia berhasil keluar sebagai pemenang dalam kategori manajemen energi dan sebagai perusahaan dengan significant achievement pengelolaan air; perubahan iklim dan emisi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan peran perusahaan dalam aspek keberlanjutan seperti kontribusinya dalam perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) sangatlah penting.
“Sustainable Business Awards dan seluruh perusahaan yang memainkan peran krusialnya dalam mewujudkan aspek keberlanjutan. Saya berharap bahwa seluruh perusahaan yang tergabung dalam komunitas ini, dapat memberikan contoh terbaiknya sebagai bentuk inspirasi kepada audiens yang lebih besar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/6/2022).
Sementara itu VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menambahkan pandemi telah memengaruhi semua orang di dunia, sebagai layanan penting yang menyediakan nutrisi dan hidrasi penting bagi perusahaan untuk mempertahankan operasional namun juga melakukannya dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan setiap aspek.
Sejalan dengan visi perusahaan yakni One Planet One Health, berfokus untuk menjalankan strategi bisnis keberlanjutan dengan mengacu pada SDGs, maupun target tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah ditetapkan pemerintah.
“Sebagai bentuk perwujudan dari visi kami, Danone Indonesia berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air, mengelola kemasan pasca konsumsi, dan meminimalkan dampak penggunaan energi dalam operasional bisnisnya,” ucapnya.
Dilakukan dalam kemitraan dengan PwC, metodologi SBA menggabungkan fitur terbaik dari proses benchmarking dan penghargaan secara global untuk memberikan gambaran akan penerapan strategi hijau dan keuntungan bisnis.
Adapun beberapa hal yang menjadi keunggulan Danone Indonesia dalam kemenangannya pada SBA dengan kategori Manajemen Energi dan sebagai Significant Achievement kategori pengelolaan air perubahan iklim dan emisi antara lain pertama
Danone Indonesia telah berhasil mengurangi konsumsi energinya melalui optimalisasi proses produksi, optimalisasi penggunaan, dan regenerasi peralatan.
Ketiga faktor tersebut merupakan kunci untuk mencapai target tahunan perusahaan dalam pengurangan energi sebesar empat persen. Danone Indonesia juga berusaha untuk meningkatkan kesadaran energi di antara karyawan melalui ‘Blue Operation’, pembahasan dan pelacakan KPI seputar topik energi dilakukan dalam pertemuan bulanan.
Perusahaan juga berkomitmen untuk memiliki 'Pabrik Hijau’ setiap situs baru yang dikembangkan, termasuk dengan pemasangan panel surya. Di luar langkah-langkah yang ada, Danone Indonesia terus meningkatkan efisiensi energi mereka dengan menggunakan bantuan 15 auditor energi bersertifikat.
Kedua, dalam hal pengelolaan air, perusahaan memiliki target untuk mencapai positive water impact pada 2030. Hal ini dipandu oleh tiga pilar yakni melestarikan sumber daya air dan lingkungan alam, mendorong sirkulasi air di dalam dan di sekitar lokasi produksi, dan menyediakan air yang aman air minum bagi masyarakat rentan.
Salah satu tindakan khusus adalah pencatatan penggunaan/konsumsi air per pabrik, termasuk jumlah yang didaur ulang atau digunakan kembali dan dimonitor auditor eksternal.
Sejak 2010, Danone Indonesia telah membangun lebih dari 2.300 sumur resapan masyarakat, membangun lebih dari 90 ribu lubang biopori, dan 8.100 parit serta membuat 74 fasilitas pemanen hujan.
Mereka juga telah bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk membuka akses air bersih dan sanitasi (WASH) ini telah menjangkau lebih dari 463 ribu orang.