Jumat 03 Jun 2022 14:04 WIB

Pekerjaan Fisik Sky Bridge Bojonggde Sudah Mulai Berjalan

Sky bridge diharapkan mengurangi kesemrawutan lalin di sekitar Stasiun Bojonggede.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kendaraan melintas di samping area pembangunan jembatan layang. (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Kendaraan melintas di samping area pembangunan jembatan layang. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Usai penandatanganan kontrak kerja pembangunan jembatan layang penghubung atau sky bridge antara Stasiun KRL Bojonggede dengan Terminal Tipe C Bojonggede pada 19 April lalu, pekerjaan fisik sudah mulai berjalan. Hingga saat ini, pekerjaan pondasi telah berjalan dengan progress sekitar 7 persen hingga akhir Mei 2022. 

Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jumardi, berharap, pada Oktober tahun ini pekerjaan telah rampung secara keseluruhan. “Dengan kerja sama yang sudah berjalan baik selama ini, baik dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan juga  dukungan masyarakat setempat, saya berharap semua proses pekerjaan dapat berjalan dengan lancar,” kata Jumardi, Jumat (3/6).

Jumardi menjelaskan, dapat segera dimulainya pekerjaan fisik Sky Bridge Bojonggede, tidak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah menyelesaikan pembebasan lahan. Skybridge Bojonggede sendiri, kata dia. sepenuhnya dibiayai oleh APBN senilai Rp 16,5 miliar melalui anggaran BPTJ Tahun 2022. Sementara Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk kebutuhan pembebasan lahan. 

Keberadaan sky bridge tersebut nantinya diharapkan akan dapat mengurangi kesemrawutan kondisi lalu lintas  di sekitar Stasiun Bojonggede seperti yang terjadi saat ini. Jembatan layang tersebut akan membentang sepanjang 243 meter dengan lebar 3 meter menghubungkan Stasiun Bojonggede dan Terminal Angkutan Tipe C Bojongede. 

 

Pada masing masing ujungnya baik dari sisi stasiun dan terminal akan dilengkapi dengan area semacam hall. Di sisi stasiun hall akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, musholla, tapping gate dan ruanhan loket. Sementara itu hall pada sisi terminal akan dilengkapi dengan ramp untuk penyandang disabilitas, toilet dan mushalla.

Upaya untuk mencari solusi permasalahan kemacetan dan kesemrawutan di sekitar Stasiun Bojonggede sudah sejak lama menjadi perhatian bersama baik oleh Pemerintan Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor. 

Perhatian tersebut mulai mengerucut pada November tahun lalu dengan dilakukannya MOu antara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Bogor, yang menyepakati Pemerintah Pusat melalui BPTJ akan memberikan dukungan pembangunan jembatan layang penghubung Stasiun KRL Bojonggede dengan Terminal Angkutan Tipe C Bojonggede dengan pembiayaan APBN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement