REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Amazon memastikan untuk berhenti memasok e-reader Kindle ke pengecer di China sejak Kamis (2/6/2022). Selain itu, Amazon juga berencana menutup toko buku elektronik Kindle di China pada tahun depan.
Amazon menegaskan penutupan bisnis Kindle di Cina bukan karena tekanan atau sensor pemerintah. "Kami tetap berkomitmen untuk pelanggan kami di Cina," kata juru bicara Amazon dikutip dari Reuters, Kamis (2/6/2022).
Sebagai bisnis global, Amazon memastikan secara berkala mengevaluasi penawaran bisnis dan melakukan penyesuaian. Amazon mengatakan hal tersebut dilakukan di mana pun beroperasi.
"Dengan portofolio bisnis kami di China, kami akan terus berinovasi dan berinvestasi di mana kami dapat memberikan nilai kepada pelanggan kami," ungkap juru bicara Amazon.
Amazon mengumumkan keputusan tersebut melalui akun WeChat resminya. Amazon memastikan pihaknya akan menyesuaikan fokus strategis operasinya dan lini bisnis lainnya di China akan terus berlanjut. Keputusan tersebut juga akan akan menghapus aplikasi Kindle dari toko aplikasi China pada 2024.
Bisnis Amazon yang tersisa di China yakni e-commerce lintas batas, periklanan, dan layanan cloud. Reuters melaporkan pada Desember 2021 tentang upaya Amazon selama satu dekade untuk memenangkan dukungan di Beijing dan mengembangkan bisnisnya di China.