Senin 30 May 2022 22:05 WIB

PHK Massal di Start Up Terjadi Akibat Kondisi Pendanaan Sulit

Start up perlu melakukan penghematan agar bisa survive.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Bisnis Rintisan atau Startup
Foto: pixabay
Ilustrasi Bisnis Rintisan atau Startup

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengusaha Patrick Walujo memberikan tanggapan terkait beberapa start up yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawan. Ia menilai kondisi tersebut terjadi akibat pendanaan yang diperlukan oleh start up tengah mengalami kesulitan.

"Start up mesti survive, pendanaan sulit," ujarnya seusai menjadi narasumber pada acara leaders talk yang diselenggarakan Universitas Parahyangan (Unpar), Senin (30/5/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan cara start up agar bisa survive maka salah satu yang dilakukan adalah penghematan. Sehingga langkah PHK terpaksa harus dilakukan oleh perusahaan start up. 

"Jadi untuk bisa survive, kalau mereka uangnya itu cukup mesti melakukan penghematan. Mungkin langkah itu harus mereka lakukan," katanya.

Ia melanjutkan bagi masyarakat yang hendak melaksanakan investasi di perusahaan maka harus mengenal perusahaan tersebut. Termasuk berhati-hati dalam berinvestasi sebab banyak kasus penipuan.

"Kalau investasi di perusahaan maka perlu mengenal perusahaan, kalau ada yang manager investasi perlu mengenal manager investasi. Karena banyak kasus penipuan dan mesti hati-hati investasi," katanya.

Sebelumnya, ia yang merupakan founder dan Co-Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo membagikan tips berinvestasi kepada ratusan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar). Kegiatan tersebut digelar dengan tajuk "Leaders Talk" yang digelar di Auditorium Gedung PPAG, Unpar, Senin (30/5/2022).

"Saya mau sharing sama teman-teman mengenai perjalanan bisnis di sektor yang saya geluti yaitu privat equity, investasi, saya akan  memperkenalkan apa yang kita kerjakan, perusahaan yang kita investasi, kenapa kita menginvestasi itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement