Rabu 18 May 2022 08:12 WIB

Sejumlah BUMN Bukukan Lonjakan Laba Pada Kuartal I 2022

BUMN Telekomunikasi Telkom catatkan lonjakan laba bersih capai Rp 6,12 triliun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah merilis laporan keuangan periode kuartal I 2022. Beberapa diantaranya membukukan kinerja yang cukup memuaskan, terutama dari sektor perbankan. BUMN Telekomunikasi Telkom catatkan lonjakan laba bersih capai Rp 6,12 triliun
Foto:

Kinerja tiga bank BUMN juga tercatat cemerlang pada kuartal pertama 2022. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menduduki urutan pertama dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 12,22 triliun atau tumbuh 78,8 persen dari periode yang sama 2021.

Pertumbuhan laba pada kuartal pertama ini ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit. Kondisi UMKM yang mulai pulih telah mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43 persen yoy menjadi sebesar Rp 1.075,93 triliun. Dari portofolio kredit UMKM saja, penyalurannya mencapai Rp 826,85 triliun, tumbuh 9,24 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya, PT Bank Mandiri Tbk menempati posisi kedua dengan raihan laba bersih sebesar Rp 10,13 triliun, melonjak 70 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sama halnya dengan BRI, pertumbuhan laba Bank Mandiri didukung oleh peningkatan penyaluran pinjaman.

Pada kuartal pertama 2022, penyaluran kredit Bank Mandiri mencapai Rp 1.072,9 triliun, atau tumbuh 8,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan penyaluran pinjaman oleh Bank Mandiri ditopang oleh beberapa sektor seperti proyek pemerintah yang tumbuh 19 persen secara tahunan.

Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menempati posisi ketiga dengan membukukan laba bersih Rp 3,9 triliun. Angka tersebut meningkat 63,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.

 

Hingga Februari 2022, total penyaluran kredit Bank BNI mencapai Rp 575,49 triliun atau meningkat 5,43 persen dari periode yang sama tahun lalu. Perseroan meyakini pertumbuhan kredit pada kuartal I tahun ini bisa lebih tinggi dibandingkan dengan kredit akhir 2021 yang meningkat 5,4 persen yoy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement