REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Grup Modalku sebagai platform pendanaan digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara telah resmi diluncurkan di Vietnam hari ini, menandai ekspansi pasar kelima dari Grup Modalku. Sebelumnya Modalku telah ekspansi di Singapura, Malaysia, dan Thailand sebagai Funding Societies.
Sebagai upaya mengatasi kesenjangan finansial terhadap UMKM di Vietnam yang berpotensi berkembang tetapi belum mendapatkan akses ke pendanaan, ini menjadi langkah tepat bagi perusahaan fintech memberikan layanan lebih optimal di Asia Tenggara.
Menurut Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam, 98 persen bisnis yang beroperasi di Vietnam pada 2020 adalah UMKM. Sektor ini memberikan lapangan pekerjaan terhadap lebih dari 5,6 juta orang dan menyumbang lebih dari 241 miliar dolar AS atau 40 persen dari produk domestik bruto (PDB) Vietnam.
Meskipun demikian, kesenjangan antara jumlah UMKM terdaftar dengan jumlah bisnis yang beroperasi terus meningkat setiap tahunnya. Hanya 54 persen UMKM terdaftar yang aktif pada tahun 2019. Akses ke pendanaan tetap menjadi salah satu hambatan terbesar bagi pertumbuhan UMKM Vietnam dan hal ini juga diperburuk oleh pandemi COVID-19.
Sebagai platform pendanaan digital UMKM di Asia Tenggara, Grup Modalku merupakan platform yang terpercaya untuk memberikan pembiayaan kepada UMKM dengan sistem kredit berbasis AI (artificial intelligence), menawarkan fasilitas pinjaman berjangka, solusi pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan UMKM, serta berbagai opsi pembiayaan berbasis perdagangan, seperti invoice financing.
Selama tujuh tahun beroperasi, Grup Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp 33,27 triliun dalam pembiayaan bisnis melalui lebih dari 5 juta pinjaman di seluruh wilayah.
Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya mengatakan, sejak didirikan pada 2015, visi perusahaan adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Asia Tenggara dengan membentuk dunia keuangan yang lebih inklusif. Karena itu, Vietnam selalu menjadi bagian dari rencana ekspansi perusahaan.
"Kondisi pandemi yang sudah mulai menurun merupakan saat yang tepat untuk membangun tim yang solid dengan veteran FinTech lokal, Ryan Galloway, dan mengamankan investasi dari raksasa teknologi VNG. Kami percaya bahwa Vietnam akan menjadi salah satu pasar terbesar kami melihat potensinya yang sangat besar." ujar Reynold dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (12/5/2022).
Awal tahun ini, raksasa teknologi Vietnam VNG Corporation telah menginvestasikan 22,5 juta dolar AS di Grup Modalku sebagai bagian dari pendanaan Seri C+ sebesar 144 juta dolar AS dan fasilitas dana pinjaman sebesar 150 juta dolar AS.
Grup Modalku juga telah menerima dukungan dari investor terkemuka lainnya dalam putaran pendanaan, termasuk SoftBank Vision Fund 2, Rapyd Ventures, EDBI, Indies Capital, Ascend Vietnam Ventures, dan K3 Ventures. VNG akan mendukung Grup Modalku untuk cepat beradaptasi dengan pasar lokal sehingga dapat memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis di Vietnam.
Country Director Funding Societies Vietnam, Ryan Galloway mengatakan bahwa UMKM Vietnam tidak memiliki akses yang setara ke badan usaha permodalan (venture capital) seperti di kawasan Asia Tenggara lainnya. Namun Vietnam memiliki pangsa pasar yang sama kompetitifnya, sehingga pengusaha Vietnam dilatih untuk berbuat lebih banyak dengan sumber daya terbatas.
"Kami melihat banyak peluang di Vietnam dan kami bersemangat untuk mendukung sektor UMKM yang sedang berkembang di negara ini sebagai upaya untuk terus melayani kebutuhan jutaan UMKM di seluruh Asia Tenggara.” ujar Ryan.
Beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, Grup Modalku adalah satu-satunya platform pendanaan digital UMKM yang memiliki lisensi dan terdaftar di empat negara di seluruh Asia Tenggara.
Di Vietnam, Grup Modalku melayani UMKM di berbagai sektor seperti pendidikan, ritel, teknologi, dan FMCG (Fast Moving Consumer Goods), menawarkan produk seperti pembiayaan perdagangan, pembiayaan inventaris, pembiayaan piutang dan hutang di Ho Chi Minh, Hanoi, dan sekitarnya. Grup Modalku juga berencana untuk meluncurkan pendanaan digital dengan mata uang lokal secara nasional pada pertengahan tahun ini.
"Mengikuti kesuksesan Grup Modalku di negara lain, kami akan mempersingkat waktu penyelesaian proses pinjaman dengan melakukan otomatisasi pada proses operasional dan penilaian (underwriting) untuk mendukung UMKM Vietnam secara lebih efisien,” tambah Galloway.
Sejak mulai beroperasi pada Desember 2021, Grup Modalku di Vietnam telah mencairkan pinjaman sebesar lebih dari 20 juta dolar AS dan akan ditingkatkan menjadi 90 juta dolar AS di tahun ini. Untuk mewujudkan ambisi ini di Vietnam, Grup Modalku terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai platform teknologi dan perbankan untuk mendukung ambisi jangka menengah hingga panjangnya, sesuai dengan kemitraan dengan bank yang baru-baru ini dilakukan melalui investasi ke Bank Index di Indonesia.
Sementara itu, secara regional, Grup Modalku akan terus memperdalam kehadirannya di lima negara tempat beroperasinya dengan produk-produk pembiayaan dan neo banking.