REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet digital Indonesia DANA mencatat kinerja positif dengan adanya peningkatan transaksi harian sebesar 26 persen pada kuartal I 2022. Transaksi harian menjadi sembilan juta per hari dibandingkan dengan Desember 2021.
Pertumbuhan jumlah transaksi juga terjadi pada fitur Kirim Uang antar sesama pengguna DANA dengan kenaikan mencapai lebih dari 47 persen. Sementara penggunaan QR juga meningkat hingga 41 persen.
Chief of Product DANA Indonesia, Rangga Wiseno mengungkapkan, peningkatan yang positif dalam beberapa fitur DANA mengindikasikan makin familiarnya masyarakat akan pentingnya pemanfaatan dompet digital DANA. Hal tersebut sekaligus menjadi komitmen DANA dalam mendorong keuangan digital yang inklusif melalui solusi transaksi digital.
"Tidak lagi menjadi opsi, melainkan sebuah solusi," katanya dalam keterangan pers, Kamis (12/5/2022).
Tidak hanya memahami fitur unggulan seperti Kirim Uang, pengguna juga semakin eksploratif dalam menggunakan fitur lainnya untuk berbagai kebutuhan harian. Fitur lain yang mengalami pertumbuhan dan semakin digemari adalah DANA Kaget, khususnya di momen Ramadan dan Hari Raya.
Transaksi fitur DANA Kaget meningkat sebesar 46 persen di kuartal pertama 2022 dibandingkan kuartal keempat tahun lalu. DANA Kaget sendiri merupakan fitur yang menawarkan kesempatan bagi pengguna untuk membagikan saldo miliknya kepada pengguna DANA yang lain dengan jumlah nominal yang dibagikan sesuai dengan ketentuan si pembagi dana.
Pengguna cukup mengatur jumlah nominal dan penerima yang diinginkan, lalu menyebarkan tautan DANA Kaget. Pengguna lainnya bisa berlomba-lomba untuk mendapatkan saldo DANA lewat tautan DANA Kaget.
Fenomena menarik juga terjadi pada pembelian proteksi ponsel yang tersedia dalam setiap pembelian pulsa melalui dompet digital DANA. Mencetak pertumbuhan signifikan, jumlah transaksi untuk perlindungan ini meningkat hingga lebih dari 123 persen jika dibandingkan kuartal keempat tahun 2021.
"Peningkatan transaksi yang dialami DANA tidak dipungkiri juga dipengaruhi adanya peningkatan konsumen digital di Indonesia," katanya.
Merujuk pada data yang dihimpun e-Conomy SEA 2021 (Google, Temasek, Bain & Company), ada 21 juta konsumen digital baru selama pandemi 2020 dan paruh pertama 2021. Sebanyak 72 persen dari konsumen baru ini berasal dari area non-metropolitan, yang secara positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di pasar terbesar Indonesia.
Bank Indonesia pun mencatat transaksi uang elektronik yang terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Pada Februari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 41,35 persen (yoy) mencapai Rp 27,1 triliun.